MANAQIB
MANAQIB
Code 37. 763. 1. 64. 20. 1669. 1.
PANGLIMA MANGKU SYARIF AHMAD
BIN ABDULLAH BIN SULTAN ABDURAHMAN
Keturunan Panglima Mangku Terbang Syarif Abdullah., dari istri Utin Kamilah binti Ranca Gandung : Keturunan Sultan Abdurahman., dari istri Nyai Prabu Khodijah binti Husein Jamallullail.,
ibunda Nyai Prabu, bernama Nyai Ratnah suku Daya Majang Sambe., atau nenek dari Pangeran Mangku Merah Terbang Syarif Abdullah bin Sultan Abdurrahman ini,
Bin Sayid Husein Mufthi Mempawah dari istri Nyai Tua, Utien Kabanat ( Utien Chendramidie Pertama, Tua ) Putri Sultan Mohammad Zainudin / Gusti Jakar Kencana Raja Matan Islam.
Riwayat Hidup :
37. PANGLIMA MANGKU SYARIF AHMAD
Lahir : Beting Kampung Bugis, 2 Muharam 1206 H - 1785 M
Wafat : Beting Kampung Bugis, 27 Safar 1279 H - 1858 M., dalam usia 73 tahun
Maqam : Pemaqaman Umum Kampung Arab ( Kondisi Maqam semak tidak terawat, nisan sudah kropos rusak)
Nama Istri : Andi Sakki Karaeng binti Daeng Gusti Andi Karaeng asal Bone Sulawesi "Bugis Bone"
@37.2. Wan Syarif Shaleh bin Abdullah Panglima Mangku Terbang, ibu utin Patimah, merupakan saudara beliau ini,
37. Syarif Ahmad terkenal dengan Panggilan "WAN DAENG KARAENG"
Mengambil panggilan dari nama istrinya
Anak - anak Syarif Ahmad Panglima Mangku :
bin Abdullah Panglima Mangku Terbang Darit bin Sultan Abdurahman
Dari Istri :
Andi Sakki Karaeng binti Daeng Gusti Andi Karaeng asal Bone Sulawesi "Bugis Bone"
Code : 38. 763. 1. 64. 20. 1669. 1.
38. 1. Syarif Kadir ( Wan Kadir) bin Ahmad bin Abdullah Panglima Mangku bin Sultan Aburahman
Keturunan : Jalur Panglima Mangku Syarif Iskandar Muhammad Ali Alkadri , Sei Duri
40. 763. 1669. 1147. 1.1. Syarif Ibrahim Alkadri ( terkenal dengan Panggilan Penghulu Gandu) bin 39 @Wan Syarif Ali, bin 38@ Wan Syarif Kadir., Sungai Duri., -- dan saudaranya :
40. 763. 1669. 1147. 1.2. Wan Syarif Ismail, ( Wan Meng Katok/ Katong . Makam Kampung Arab ) bin 39@ Wan Syarif Ali, bin 38@ Wan Syarif Kadir, Pontianak :
Keturunan Gen @40. Wan Syarif Ismail Alkadri
(Terkenal Wan Meng Katok / Katong)
Code : 41. 763. 1669. 1148. 1. 2.
@41.1. Wan Syarif Said Alkadri (Terkenal Wan Said Tukang) bin Ismail (Dipanggil Wan Meng Katok/ Meng Katong. Makam Kampung Arab) bin Wan Syarif Ali bin Wan Syarif Kadir Kampung Pedalaman Bugis, ( Sekarang Kelurahan Dalam Bugis Pontianak Timur. Dekat makam Wan Said Wali ) Menikahi : Syarifah Zam - Zami binti Panglima Hitam Paku Alam Syarif Ibrahim bin Laksamana I Syarif Abubakar Alkadri, Banyak keturunan ini
@41. 2. Wan Syarif Abubakar, bin Ismail , salah satu istrinya bernama Seha, Hanya 2 anak perempuan yang diketahui : 1. Syarifah Zubaidah, 2. Syarifah Hallimah
@41. 3. Wan Syarif Itam, bin Ismail, menikahi Syarifah Zahara, dipanggil Bu Jaran, tidak meneruskan keturunan. Ibu angkat Syarifah Ramlah, keturunan Sultan Kasem. Nenek dari Tuti dan Ifan. Kampung Dalam. Gang Stabil.
@41. 4. Wan Syarif Kuyong/ Wan Kuyong, bin Ismail, menikahi "Ya, - nama asli belum diketahui. Keturunan masih dicari. 
@41. 5. Syarifah Ramlah binti Syarif Ismail, menikah dengan Syarif Abdullah,
Pecahan Keturunan Ini :
1. @37.  Wan Syarif Ahmad ( Wan Daeng Karaeng ) Panglima Mangku, bin Abdullah Panglima Mangku Terbang, bin Sultan Abdurrahman , Dari ibu Utin Kamilah, menurunkan diantaranya :
@38. Wan Syarif Qodir, Kadir bin Syarif Ahmad , berputra
@39.  Wan Syarif Ali , bin Syarif Qodir  berputra
@40.  Wan  Syarif Syed bin Syarif Ali  ( dipanggil Wan Daeng Tondreng ) Makam Kampung Arab , berputra
@41.  Wan Syarif Ismail bin Syarif Syed Alkadri  ( dipanggil Wan Meng Katok atau Katong ) berputra,
@42. Wan Syarif Said tukang, yang menikahi Syarifah Zam - Zam, binti Ibrahim Panglima Hitam Paku Alam, makam Kpg. Segeram Natuna, merupakan Putra dari Sayyid Abubakar Panglima Laksamana Pertama bin Sayyid Husein Mempawah
@42. "Wan Said Tukang bin Wan Syarif Ismail Alkadri ": menetap di Kampung Dalam Bugis, dekat makam Wan Said Wali, hingga wafat dimakamkan di kompleks pemakaman umum "Wan Keme" Tanjung Raya 1.
Keturunan Beliau ini, sbb :
@43. 1. Syarif Ahmad (Ta"tong), bin Wan Said , menikahi 2 wanita :
1. Syarifah Maimunah, Istri Pertama, menurunkan :
@44. 1.1. Syarifah Nur binti Syarif Ahmad Ta"tong Alkadri
@44. 1.2. Syarif Ibrahim bin Syarif Ahmad Ta"tong Alkadri
@44. 1.3. Syarif Usman bin Syarif Ahmad Ta"tong Alkadri
@44. 1.4. Syarifah Nipon binti Syarif Ahmad Ta"tong Alkadri
2. Syarifah Hadiah, Istri Kedua menurunkan :
@44. 2.1. Syarifah Asnah binti Syarif Ahmad Ta"tong Alkadri
@44. 2.2. Syarifah Hamidah binti Syarif Ahmad Ta"tong Alkadri
@44. 2.3. Syarif Usman II, bin Syarif Ahmad Ta"tong Alkadri
@44. 2.4. Syarifah Momoy binti Syarif Ahmad Ta"tong Alkadri
@43. 2. Syarif Saleh, bin Wan Said tukang, tidak berketurunan
@43. 3. Syarifah Anten, binti Wan Said tukang, menikah dengan Hasan Alkaf
@43. 4. Syarifah Safiah, binti Wan Said tukang, menikah dengan Hasan Alkaf, setelah wafat kakak nya Syarifah Anten yang belum memberikan keturunan
Syarif Hasan Alkaf, asal Cirebon Jawa Barat, dari istri ini, menurunkan :
@44. 1. Syarifah Syecah binti Hasan Alkaf
@44. 2. Syarif Kasem bin Hasan Alkaf
@44. 3. Syarif Ali Antos bin Hasan Alkaf
@43. 5. Syarifah Aminah binti Wan Said Tukang, menikah dengan Wan Kundoy Yahya Alkadri,( nikah sepupu ) Wan Kundoy Keturunan Wan Muhammad Sei Purun Besar bin Panglima Hitam Paku Alam Segeram Pulau Tujuh Natuna Sekarang.
Merupakan keturunan terdekat Sayyid Syarif Husein Tuan Besar Mempawah saat ini, ada di Generasi ke @38, dari keturunan Sayyid Syarif Abubakar bin Sayyid Husein Panglima Laksamana I.
Syarifah Aminah binti Wan Said tukang, putri dari Syarifah Zam - zam binti Ibrahim Panglima Hitam Paku Alam Segeram Natuna. Selengkapnya Putra dan Putri Aminah ( Silsilah dari sebelah ibu ) sbb :
Ibu @44.1. Syarif Abdullah bin Wan Kundoy Yahya Alkadri @ Gen 39 dari Abah
Ibu @44.2. Syarif Ja"far bin Wan Kundoy Yahya Alkadri @ Gen 39 Wafat Kecil
Ibu @44.3. Syarif Ahmad bin Wan Kundoy Yahya Alkadri @ Gen 39
Ibu @44.4. Syarif Mustafa bin Wan Kundoy Yahya Alkadri @ Gen 39
Ibu @44.5. Syarif Iskandar bin Wan Kundoy Yahya Alkadri @ Gen 39
Ibu @44.6. Syarifah Zubaidah aka. Ninik binti Wan Kundoy Yahya Alkadri@Gen 39
Ada yang menarik dari Silsilah ini, yaitu :
Bagaimana selisih 5 generasi bertemu di sini ? Ayah pada generasi ke 38 sementara Ibu ada di generasi ke 43 . Dan yang lebih ajaibnya, mereka masih ber sepupu?
5 generasi masih bersepupu? Subhanallah !!
Dalam kesepakatan sejarawan bahwa bentang 1 generasi berkisar 25 tahun, artinya ada selisih waktu sekitar 100 - 125 tahun. Sebagaimana dalam kasus Sultan Abdurrahman menikahi pangkat cucunya, Syarifah Khodijah binti Abdullah Tumenggung Banten, bin Abubakar I, bin Jid Husein Mempawah, :
Dalam kasus ini terjadi kebalikannya.
Wan Said Tukang bin Syarif Ismail Wan Meng Katok, keturunan Sultan Abdurrahman, menikahi pangkat nenek buyut nya, Syarifah Zam - Zam binti Ibrahim Panglima Hitam Paku Alam Segeram, keturunan Panglima Laksamana I, Sayyid Abubakar I,:
Dapat disimpulkan : Jalur Sultan Abdurrahman relatif panjang, karena menikah muda, dapat keturunan laki - laki pada usia muda, sementara keturunan saudaranya Sayyid Abubakar, terlambat menikah, atau dapat keturunan laki - laki di usia diatas 40 tahun, sebagaimana kasus ini, :
Ketika menikah,: Usia Syarifah Aminah baru 22 tahun, sementara Wan Kundoy sudah pernah menikah 3x, tidak dapat keturunan, baru kemudian menikah ke 4 x nya , diusia sekitar 45 tahun dengan sepupunya ini.
@43. 6. Syarifah Fatimah binti Wan Said Tukang,  menikah dengan Syarif Ibrahim Alkadri, dari Keturunan Sayyid Syarif Muhammad bin Sayyid Syarif Husein Mempawah, menurunkan : 
@44.1. Syarif Helmy bin Syarif Ibrahim Alkadri
@44.2. Syarifah Halijah binti Syarif Ibrahim Alkadri
@44.3. Syarifah Juliah binti Syarif Ibrahim Alkadri
@44.4. Syarif Yansyah bin Syarif Ibrahim Alkadri
         Keluarga ini menetap di Kampung Dalam Bugis. Tanjung Raya II, Kampung Beting, Panglima AIM, Batulayang, Siantan, dan sekitar Kota Pontianak
     Keturunan ini juga terdapat di Kampung Arab,  Kampung Dalam Bugis, Tanjung Raya II,  Sungai Rengas,  Sengkubang,  Sungai Duri,  Karangan,  Darit Ngabang,  Kapuas Hulu dan beberapa Daerah di Kalbar dan luar Kalbar, 
Leluhur As Sayyid Syarif Mulyadi MS,
Panglima Mangku Negara Tujuh
>> Kode Buku Induk Nasab : 38. 763. 1. 64. 20. 1669. 2.
1. Syarif Wan Syed Alkadri ( Wan Daeng Tondreng) bin Syarif Ahmad Panglima Mangku, ( Wan Daeng Karaeng ) bin Abdullah Panglima Mangku Terbang Darit, bin Sultan Abdurahman Alkadri Jamalullail.,
Menikahi / istri : Inche Tondreng binti Daeng Tutong
sehingga Syarif Wan Syed Alkadri terkenal dengan Panggilan
"WAN DAENG TONDRENG"
>> Kode buku Induk Nasab : 39. 763. 1. 64. 20. 1669. 1148.
@39. 1. Wan Daeng Syarif ( Muhammad ) Tambi Alkadri : ( WAN DAENG TAMBI BOSANG" ) Menikahi/ istri Putri Andi Bosang binti Raja Gusti Muhammad Bosang Ashatiri salah satu Raja Bone Sulawesi
adalah jalur
Kode Nasab : 43. 763. 1147. 3. 1 Syarif Mulyadi Alkadri. MS.,
Melalui jalur dari istri Syarifah Amnah binti Ahmad Alidrus, :
Susunan Lengkapnya sbb :
@43, Wan Daeng Syarif Mulyadi Alkadri
@42, Bin Wan Daeng Syarif Muhammad Tsani Alkadri
@41. Bin Wan Daeng Syarif Yusuf Alkadri
@40. Bin Wan Daeng Syarif Ahmad Alkadri
@39. Bin Wan Daeng Syarif Muhammad Tambi , aka. Wan Daeng Tambi Bosang karena menikahi Putri Andi Bosang binti Raja Muhammad dari Bone
@38. Bin Wan Syarif Syed Alkadri ( Wan Daeng Tondreng ).,
@37. Bin Wan Syarif Ahmad Panglima Mangku ( Wan Daeng Karaeng )
@36. Bin Wan Syarif Abdullah Panglima Mangku Terbang Darit
@35. Bin Sayyid Syarif Sultan Abdurahman Alkadri
@34. Bin Sayyid Syarif Husein Alkadri Jamalullail.,
Syarif Tambi Alkadri kemudian menikahi Putri Andi Bosang binti Raja Gusti Muhammad Bosang Ashatiri salah satu Raja Bone Sulawesi
Syarif Tambi kemudian Terkenal dengan panggilan :
"WAN DAENG TAMBI BOSANG"
mengambil nama istri beliau
Andi adalah gelar bangsawan Ahlukbeit dari Marga Ashatiri di Sulawesi untuk kalangan. Raja, Panglima, Pangeran dan Bangsawan dari Ahlulbeit
Jejak Sejarah :
Syarif Ahmad Alkadri Panglima Mangku atau "Wan Daeng Karaeng" memiliki jejak yang sama dengan orang tua nya Panglima Terbang Mangku Merah Syarif Abdullah putra Sultan Abdurrahman Pontianak.,
Meski beliau lahir dan wafat di Beting Kampung Pedalaman Bugis dan maqam kampung Arab.,
Akan tetapi ketika dewasa beliau lama menetap di Desa Sepuk Laut.,
Ibarat pepatah daun jatuh tidak jauh dari pohonya., maka Syarif Ahmad bin Abdullah Panglima Mangku., juga sangat suka bermain - msin dengan tujuh., bahkan sebagai alat mediasinya sebagai tambahan adalah "Ubur - ubur laut yang bisa membesar dan mengecil., ketika benda tersebut mengenai sasaran yang di inginkan., maka nasib seseorang perutnya bisa membesar dan mengecil bahkan tidak kempis - kempis. , yang tidak bisa di sembuhkan dengan ilmu kedokteran., sebab itu orang - orang lebih suka memanggilnya "Wan Daeng Karaeng"
Selain itu Syarif Ahmad Alkadri ( Wan Daeng Karaeng) juga mengajarkan ilmu - ilmu tersebut sehingga menjadi mainan di malam hari orang - orang Sepuk Laut saat itu.,
Seiringan waktu sehingga ilmu tersebut justru di gunakan ke jalan yang salah, sehingga keluar dari Syari'at Islam., menjadi ilmu santet dengan media tuju" yang bisa di terbangkan di angkasa
"WAN" adalah gelar yang di sandang Ahlul beit yang sangat terkenal dari Marga Alkadri saat itu.,
Perubahan nama dan panggilan ini diakibatkan oleh pernikahan yang tidak seragam dengan mengambil berbagai suku, etnis, , ras sehingga gelar dan panggilan pun mengalami disdrenasi ( Kerancuan nilai panggilan) sehingga jika seseorang tidak mengerti dan tidak paham, maka mereka akan beranggapan dan mengatakan suku Bugis.,
Padahal mereka adalah asli ahlulbeit dari keluarga Alkadri yang telah mengalami dresdrenasi., Perubahan kultur karena pernikahan dari wanita etnis lain
Ini juga terjadi ketika Sultan Abdurrahman menikah dengan "Lia Vand Dhelden binti Werjawei" maka ke dua anak beliau di beri nama Belanda : Syarif Van Dherdhen Wirjawie Alkadri.,
Sementara anak sultan terkenal dengan panggilan Pangeran Mangku Tunggal Van Dherdhen Wierjawie di negeri Belanda, keturunan ini masih dicari keberadaannya.
Jika para pengurus Maktab atau Naqobah yang tidak mengerti atau tidak paham dapat di pastikan mereka di anggap palsu atau di katakan sebagai orang Bugis atau Belanda
Yang demikian benar dan terjadi kepada keturunan Opu Daeng Manambong bin Tandre Borang., Karena mereka memakai nama bugis asli dalam panggilan sehari - harinya
Sedangkan nama beliau aslinya :
Sayid Syeck Abubakar Aldeni Qaulan Jazirah ( Opu Daeng Manambong) bin Syehk Ahmad ( Tandre Borang Daeng Rileke) bin Syech Muhammad Al Adeni Qaulan Jazirah ( Raja Daeng Gusti LAMADUSILAT)., nama - nama tersebut di antara mengunakan nama istri atau bahasa pergaulan daerah asal agar bisa membaur dengan penduduk asli
Sehingga dari 6 orang anak beliau hanya Putri Utien Candramidie dan Gusti Djamiril yang tidak memakai nama Syarif sedangkan ke 4 anak laki - laki beliau :
1. Pangeran Syarif Muhammad,
2. Pangeran Syarif Ahmad,
3. Pangeran Syarif Alwi Dan
4.Pangeran Syarif Abubakar, menggunakan Syarif, tetapi Aladeni Qaulan Jazirah tidak mereka gunakan, dan hampir semua maktab saat itu 1957 menolak mereka
Baca selengkap nya disini :
Keturunan dari :
La Madusalad.Luwu Sulawesi
Hanya Maktab NanGq 1857 yang Mentashih mereka ketika masa kepengurusan Syarif Ahmad bin Usman generasi ke V ( 1939 M - 1958 M)., maka generasi berikutnya memiliki tanggungjawab moril untuk merangkul mereka., tanpa pandang bulu karena mereka adalah bagian keluarga yang berada pada posisi "Mastur Bil Mastur" ( Yang tersembunyi dan Sengaja di sembunyikan oleh leluhur mereka dengan maksud agar tidak di terpa fitnah)
Sebab dokumen mereka di catat langsung oleh Sayid Husein Mufthi Mempawah sebagai Keluarga Ahlulbeit bermarga Aladeni Qaulan Jazirah., yang tersambung langsung sebagai keturunan Rasullullah dari Jalur : "Abdullah Al - Ba'alawi" dan turunannya Aladeni.,
Aladeni adalah sebuah nama kampung desa yang terdapat di Yaman selatan di sebut desa Aden ( Al - Adeni)
Maka ketika menelusuri keturunan Panglima Mangku Syarif Abdullah bin Sultan Syarif Abdurahman., harus suami istri dan tidak bisa hanya jalur laki - laki saja., sehingga akan mempermudah dan bisa di ketahui latar belakang sebab nama panggilan dan perubahan nama tersebut
Dengan mengetahui latar belakang tersebut sehingga keturunan Panglima Mangku Syarif Abdullah bin Sultan Abdurahman banyak yang menikah dengan perempuan Andi Bugis dari Marga" Aladeni dan Ashatiri.", dengan mempertahankan dan menonjolkan nama Bugisnya dari pada fam Ahlulbeitnya ( Aladeni atau Ashatiri)
Demikian Manaqib Singkat Syarif Ahmad bin Abdullah Panglima Mangku bin Sultan Abdurahman Alkadri
Sebagai pusat informasi kepada Keluarga Alkadri umumnya
Dan bil khusus kerurunan Beliau
MAKTAB NANGQ 1857
Dewan Pimpinan Pusat
Pontianak - Kalbar - Indonesia












Tidak ada komentar:
Posting Komentar