MANAQIB
MANAQIB
Code : 38. 947. 3. 1117.
PANGERAN BENDAHARA TUA SYARIF JA'FAR BIN SULTAN HAMID I BIN SULTAN USMAN BIN SULTAN ABDURAHMAN BIN ASYAYYID HUSEIN ALKADRI JAMALULLAIL MUFTHI MEMPAWAH
Lahir : Pontianak, Rabiul Awal 1275 H - 12 April 1854 M
Wafat : Mekah 7 Rabiul Awwal 1360 H - 1939 M
dalam usia 85 Tahun
Haul Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far di laksanakan setiap bulan Rabiul Awwal
bersamaan dengan cicit Beliau Syarif Ibrahim bin Ahmad Alkadri wafat Senin, 16 Rabiul Awwal 1436 H - 2015 M
( Bulan Maulid sekaligus Maulid Nabiyullah Muhammad SAW)
Maqam: Pemaqaman Umum Al - Quds Riyad Arab Saudi
Ibunda : Maharatu Suri ( Ratu Sepuh) Syarifah Fatimah binti Sultan Syarif Kasim bin Sultan Abdurahman dari istri Sultan Syarif Kasim Ratuh Sepuh Minah binti Syech Muhammad ( Inche Minah)
Saudara Kandung Seibu :
38. 947. 1. 1117. Sultan Syarif Yusuf bin Sultan Hamid I Alkadri., ibundah Syarifah Fatimah binti Sultan Syarif Kasim Alkadri
38. 947. 2. 1117. Syarifah Zahara binti Sultan Hamid I Alkadri ( Ratu Muda) ibundah Syarifah Fatimah binti Sultan Syarif Kasim Alkadri
38. 947. 3. 1117. Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far bin Sultan Hamid I Alkadri ibundah Syarifah Fatimah binti Sultan Syarif KasimAlkadri
38. 947. 4. 1117. Pangeran Istanah Syarif Ismail bin Sultan Hamid I Alkadri ibundah Syarifah Fatimah binti Sultan Syarif Kasim Alkadri
Saudara Kandung lain ibu ada 15 saudara kandung dari 5 istri Sultan Hamid I Alkadri
Istri :
1. Syech Fatimah binti Mahmud Syarwani Almaky Adhagistani Alghoust Asyadjely Alhasani
2. Syecah Aminah binti Syech Nawawi Tarana Albantani dari istri Syech Nawawi Fatimah binti Hamid Bajuban yang di nikahi di Mekah Arab Saudi
Pada saat menikah Syech Nawawi Albantani sudah lama meninggal dunia., sebagai wali nikah abang kandung seibu Syecah Aminah Bajuban yaitu Syech Muhammad Nawawi Tanara Albantani
Berdirinya Maktab NanGq 1857 M
Pada tanggal 12 April1857 M - 1278 H., Sultan Syarif Hamid I Alkadri meresmikan Maktab Naqobatul Asyayyid Nasabatul Ghoibul Qubro
Menurut keterangan peresmian di laksanakan bertepatan di hari senin., pada saat itu pangeran bendahara Syarif Ja'far baru berusia 3 tahun, sengaja beliau resmikan dengan tanggal kelahiran Pangeran Bendahar karena melihat potensi anaknya yang di anggap memiliki kelebihan., dan benar ketika berumur 7 tahun Pangeran Bendahara sering berbicara sendiri, sementara Sultan dan keluarga lainya tidak melihat dengan siapa Pangeran Bendahara berbicara
Menginjak usia 12 tahun pangeran bendahara sudah hapal dengan Nasab nya sendiri hingga tembus ke Rasullullah hapalan tersebut.,
Ketika di tanya siapa yang mengajari., beliau menjawab Jid Husein Mpawah "Mempawah"
Genap usia 15 tahun 1869 M., tepat 12 April 1869 M - 1290 H., Pangeran Bendahara di Nobatkan menjadi Pengurus Naqobatul Asyayyid Nasabatul Ghoibul Qubro yang saat itu di singkat NANGQ ( Naqobatul Asyayyid Nasabatul Ghobul Qubro) yang di artikan oleh Pangeran Bendahara ( Penghimpunan Keluarga Besar Alkadri dan Keluarga Ahlulbeit yang berhubungan kekeluarggaan melalui Pernikahan)
Maka sejak 12 April 1869 M , - 1290 H., NANGQ berpindah ketangan Pangeran Bendahara hingga menurun ke anak cicit beliau.,
akan tetapi dalam aturan tetap tertulis NANGQ 1857
Sebab sejak diresmikan 12 April 1857 - 1278 H., Sultan Hamid I Alkadri tidak memiliki kesempatan untuk mendata maupun menghimpun sehingga data - data yang terkumpul hanya sebatas himpunan data Borneo Barat (Kalimantan Barat) karena kesibukan mengurus Kesultanan., dengan di tunjuknya Pangeran Bendahara dengan demikian tugas beliau menjadi ringan.,
Dan Sultan Hamid I berpesan agar menyimpan dan mendata dokumen dengan baik dan benar agar generasi cicit nya bisa melanjutkan mengurus Silsilah Nasab Keluarga besar Alkadri dan keluarga Ahlulbeit yang di ikat persaudaraan nya melalui perkawinan dan merahasiakan dokumen yang belum terbuka keturunan.,
"Biar pecah di perut dari pada pecah di mulut" dan kalau tidak bisa mempertahankannya lebih baik di musnahkan ( dibakar) sebab dokumen yang belum ada turunan nya bisa di selewengkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab., sehingga rusaknya Nasab keluarga besar Alkadri.
Akibat rusaknya nasab., maka dengan sendirinya akan terputus.
Sultan Hamid I juga memberikan rumah warisan panggung di perkampungan Arab untuk aktivitas tersebut agar tidak terganggu dan di ganggu Residen Belanda
Ketika kondisi Sultan Hamid I bin Sultan Usman semakin memprihatinkan ( 1872 M - 1293 H )., Beliau memanggil Pangeran Bendahara., dengan maksud agar segera menikah. karena di usia tersebut sudah layak menikah., sebab Sultan Khawatir tidak bisa melihat pernikahan dan juga kuwatir tidak menikah karena melihat kondisi Pangeran Bendahara yang sering di hadiri ilmu leluhur.,
Kekuwatiran tersebut cukup beralasan, setiap ada jodoh perempuan selalu menghindar karena hadirnya ilmu - ilmu leluhur., yang menyebabkan pihak perempuan membatalkan perjodohan tersebut karena takut dan anggapan negatif kepada Pangeran Bendahara Syarif Ja'far.,
Sementara Pangeran Bendahara sendiri tidak terlalu menghiraukan jika di jodohkan., sebab beliau tidak pernah memikirkan untuk mencari pendamping hidup., hal ini di sebabkan setiap perjodohan selalu gagal.,
Akhirnya Sultan Syarif Hamid I Alkadri meninggal dunia di tahun 1872 M - 1293 H setelah menjelang beberapa bulan dari nasehat yang Beliau sampaikan,.,
Sebagai pengganti beliau di nobatkan pangeran Mas perdana agung ( pangeran Ratu) Syarif Yusuf bin Sultan Hamid I Alkadri sebagai sultan ke V ( di nobatkan 22 Agustus 1872 M - 1895 M) - ( 1293 - 1316 H)
Jadi sejak di nobatkan sebagai pengurus NANGQ 1869 M - 1290 H sd 1906 M - 1327 H atau selama 37 tahun, beliau sibuk mengurus atau menangani perbaikan dan mendata keluarga Alkadri
Melihat kondisi tersebut Sultan Syarif Muhammad Alkadri dan Syechk Mahmud Syarwani Almaky Adhagistani Alghouts Asyadjely Alhasani untuk menjodohkan dengan Syecah Fatimah binti Mahmud Syarwani Almaky Asyadjely Alhasani.,
Dimana usia Pangeran Bendahara Syarif Ja'far sudah menginjak 52 tahun., sementara Syecah Fatimah binti Mahmud Syarwani berkisar 19 tahun
Pangeran Bendahara mau menerima perjodohan tersebut dengan catatan beliau tidak akan mengeluarkan biaya sepeser pun kecuali hanya Mas Kawin cincin intan yang beliau pakai
Sebab beliau usianya sudah setengah abad mungkin tidak bisa lagi memberi keturunan
Sesuai Tarihk Surat poin ke dua yang di tulis Syechk Mahmud bin Syechk Abdul Hamid Syarwani Almaky Adhagistani Alghoust Asyadjely Alhasani
adapun isi poin kedua tersebut berbunyi sebagai berikut :
Surat kedua adalah dokumen kerajaan pontianak.,
Iaitu Laporan satu Upacara Perkawinan di Istanah Pontianak., Yang tertulis malam Isnin., pukul 8 Tarihk akhir Zulhijah 1324 H - 12 Pebruari 1907 M., Kandungan ringkasanya adalah Laporan salah satu Perkahwinan di Isthanah Suelthan Poentianak di Balai Cermin yang di hadiri oleh beberapa pembesar yang terdiri dari pada Saiyidi Mufthi, sekalian Pangeran Bendahara Saiyidi Ismail., Pangeran Temenggung., Pangeran Jaya., Pangeran Sukma., Pangeran Perdana., Pangeran Aria., Pangeran Putra., Pangeran Seri., Pangeran Cakra., Pangeran Jaya., dan jemputan - jemputan dari. rakyat jelata
Perkahwinan adalah salah seorang kerabat Diraja Kerajaan Pontianak., Fatimah anak seorang ulama besar bernama Syechk Mahmud bin Abdul Hamid Asy - Syarwani Ad - Daghistani., Perkahwinan umara ahlulbeit Kesulthanan Poentianak Pangeran Bendahara Syarif Ja'far bin Soelthan Hamied ( I) Alkadri dan keturunan ulama ahlulbeit Syecah Fatimah binti Syechk Mahmud Syarwani Ad - Adaghistani
Yang tersebut bearti menambah keselarasan dan keserasian urusan pentadbiran pemerintahan dan urusan islam.
dalam surat di ceritakan adat istiadat baik sebelum mahupun sesudah perkahwinan secara terperinci.
Demikian bunyi surat poin kedua yang di tulis Syechk Mahmud bin Syechk Abdul Hamid Syarwani Almaky Ad - Adaghistani Alghoust Asyadjely Alhasani., untuk kemudian mulai saat itu Pangeran Bendahara mendapat tambahan menjadi Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far bin Sultan Abdul Hamid Alkadri ( Sultan Hamid I bin Sultan Syarif Usman Alkadri)
WAFATNNYA PANGERAN BENDAHARA TUA SYARIF JA"FAR
Meninggalnya Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far bin Soeltan Abdul Hamid ( Hamid I) bin Sueltan Uesman bin Soeltan Abdurahman bin Asyayyid Syarif Husein Alkadri Jamalullail Mufthi Mempawah.,
Berdasarkan surat yang di bawa adik kandung Syarif Uesman bin Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far Alkadri., yaitu Syarif Ahmad bin Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far Alkadri,
Berdasarkan surat yang beliau bawa dari tanah arab Saudi ( Alquds Mekah).,
Ketika berkunjung ke Sumenep bersama rombongan TKI dari Madura, bersama anak beliau Syarif Kholil Alkadri.,
Kemudian surat tersebut di bawa oleh Syarif Ali bin Ahmad bin Thoha Kholil kepada kakeknya Syarif Uesman bin Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far Alkadri., di tulis dari tangan Syarif Ahmad bin Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far Alkadri anak kandung ke 5 Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far Alkadri dengan mengunakan Abjad huruf Besar, sbb :
""AYAHANDA PANGERAN TERTUA BENDAHARA ASYARIF JA'FAR BIN SUELTAN ABDUL HAMID ALKADRI"
TELAH BERPULANG KERIBAAN ALLAHI DI ALQUDS MEKAH SAUEDI ARABIC PADA HARI ISNIN PUKUL 09 : 30 WAKTU SAUEDI ARABI BA'DA ISYA DAN DI MAQAMKAN PUKUL 11 : 30 WAKTU SAEDI ARABIC
07 RABIUL AWWAL 1360 H - 1939 M
DI PEMAQAMAN ALQUDS SAUEDI ARABIC
MOHON SEMUA KELUARGA ANAK CICIT YANG ADA DI TANAH ARAB MAHUPUN BUMI MELAYU PONTIANAK
MENGIHKLASKAN KEPERGIAN BELIAU"
Sementara ketika hendak pulang ke Arab Saudi
Syarif Ahmad bin Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far Alkadri
Tiba - tiba sesak napas dan meninggal di Sumenep.,
Kemudian di Makamamkan di Pemaqaman Keluarga Alkadri Talango.,
Anak beliau "Kholil bin Ahmad bin Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far "
Memutuskan untuk menjaga selama 3 tahun makam ayah beliau., hingga kawin dan beranak pinak dengan istri dari suku Madura Sumenep., Maka keturunan ini ( Kholil bin Ahmad Alkadri ) sangat banyak di temukann di :
Sumenep, Talango, Kampung layo, dan sekitarnya hingga saat ini.
Di Madura juga terdapat keturunan :
Pangeran Wiranegara Syarif Ali bin Sultan Syarif Usman
Kode : 37. 343.5.11. 771. 3.
Pangeran Wiranegara Syarif Ali bin Sultan Syarif Usman bin Sultan Syarif Abdurahman., ibunda Utien Renon istri ke 3 Sultan Syarif Usman bin Sultan Abdurahman Alkadri Jamallullail
Korban Begal Nasab Keturunan Beliau Musnah di Singgapura, Malasia, Brunaidarusalam, Kampung Ayer, karena salah nisbat.
Lahir : Pontianak. 15 Maret 1809 M - 1230 H
Wafat : Pontianak 10 Rabiul Ahir 1313 H - 1892 M
Selisih 7 tahun dengan Sultan Hamid I Alkadri
( Lahir 1802 M - 1223 H dan wafat 1293 H - 1872 M)
Maqam : Kampung Arab ( Kondisi Maqam saat ini rusak nisan kaki sudah patah nisan kepala condong), karena tidak satupun keturunannya merawat
Umur ketika wafat : 83 Tahun
Pangeran Syarif Ali adalah adik kandung Sultan Hamid I Alkadri yang ke 11 dari lain ibunda yaitu Utien Renon binti Sultan Gusti Muhammad merupakan cicit dari opu daeng Manambong dari jalur Gusti Djamiril
Istri Pangeran Wiranegara Syarif Ali bin Sultan Syarif Usman Alkadri :
Syarifah Maijenah binti Ahmad Mansuer Jamalullail berkebangsaan Malasia Sarawak
Anak - anak Pangeran Syarif Ali bin Sultan Usman Alkadri
ada 4 Orang laki - laki dan 2 orang Perempuan
1. 38. 344. 5. 11. 772. 1. Syarif Muhammad bin Pangeran Ali bin Sultan Syarif Usman Alkadri. ibundah Syarifah Maijenah
Keturunan ini sudah terkonvirmasi dengan baik., terdapat di Kalbar., Kalteng., Kalsel, Kaltara dan Bugaran Malasia selebihnya berpencar termasuk Pulau Jawa
2. 38. 345. 5. 11. 773. 1. Syarif Ahmad bin Pangeran Wiranrgara Syarif Ali bin Sultan Usman Alkadri., ibundah Syarifah Maijenah
Keturunan ini sudah terkonvirmasi
Tetapi pindahnya 2 jalur yang tidak memiliki ke pastian, menjadikan keluarga mereka terputus dari silsilah asal Alkadri Pontianak,
41. 2. 1047. 1. Pangeran Bendahara Syarif Ali bin Ahmad bin Thaha Kholil Alkadri Gunung Tujuh Ketapang ., istri Syarifah Amnah Sahab Ketapang
Yang di Klaim sebagai adik Sayid Husein Mufthi Mempawah bin Ahmad Alkadri dengan demikian klaim tersebut menyebabkan jalur Singgapura terputus, sedangkan keturunan Pangeran Syarif Ali bin Ahmad bin Thaha Kholil Alkadri terdata dengan baik secara turun temurun yang tersebar di Kayong, Ngabang, Anjungan, Singkawang, Kuala Mandor., dan tidak satupun keturunan ini berada di Singgapura, Malasia dan Brunai
41. 1. 1047. 1. Pangeran Bendahara Syarif Ali Jainal Abidin bin Ahmad bin Thaha Kholil ., istri Sa'dieh etnis Madura asli Peniraman setelah memiliki 2 orang anak
42. 1. 1047. 1. Pangeran Bendahara Syarif Thoha bin Ali Jainal Abidin dan
42. 2. 1047. 1. Pangeran Bendahara Syarif Thohir bin Ali Jainal Abidin
Kemudian beliau hijrah ke Madura ,.........
Tepatnya Talango Madura masuk wilayah Sumenep., pemaqaman tua Layo.,
Keturunan ini hanya ada di pulau Madura. dan Mekah. sebagai TKI dan ada yang menetap hingga sekarang di Mekah. dan tidak terdapat di Singgapura, Malasia, brunai. Pulau Kalimantan
Klaim mereka yang mengaku sebagai lembaga pencatat Nasab dan kemudian menerbitkann buku nasab, juga sama, sebagai adik Sayid Husein Mufthi. Mempawah bin Ahmad Alkadri Jamallullail
Terhadap klaim tersebut jalur Alkadri Singgapura terputus karena salah Nisbah oleh Lembaga yang tidak bertanggungjawab., sehingga Keluarga Singgapura di nyatakan terputus., karena salah Menisbahkan Nasab Mereka
3. Anak - anak ke 3 hingga ke 6 dalam Rahasia Maktab NanGq 1857
Pangeran Wiranegara Syarif Ali bin Sultan Usman lama menetap di Singgapura ketika Singgapura masih di kuasai oleh Pemerintahan orang - orang Melayu
Beliau di kirim ayahandanya Sultan Syarif Usman untuk mengamankan wilayah perdagangan dengan Singgapura sekaligus untuk berda'wah
Di Singgapura beliau menikahi Syarifah Maijenah binti Ahmad Mansuer Jamallullail yang berasal dsri Serawak. dari pernikahan ini beliau memperoleh 4 orang anak laki - laki dan 2 orang anak perempuan
Ahmad bin Pangeran Ali dan kedua anak perempuan beliau tetap tinggal di Singapura hingga wafatnya., yang banyak menurunkan Keluarga Alkadri Singgapura, Serawak termasuk Brunaidarusalam dan Ayer.,
Di Kampung Ayer Brunai, juga terdapat keturunan Thaha Kholil bin Usman bin Pangeran Bendahara, Keturunan Panglima Laksamana I Syarif Abu Bakar, Keturunan Pangeran Ali bin Sayid Husein sehingga menjadi "Kampung Alkadri"
Akan tetapi rata - rata Nasab mereka rusak simpang siur karena salah menisbahkan, sehingga menjadi terputus., Sebab kesalahan mereka beranggapan jalur Ahmad bin Ali bin Ahmad adik kandung Sayid Husein Mempawah.,
Sedangkan Sayid Husein mempawah dalam catatan Sayid Husein sendiri.,
Beliau adalah anak bungsu dari 5 bersaudara
1. Sayyid Aqil bin Ahmad bin. Husein
2. Sayyid Alwi bin Ahmad bin Husein
3. Syarifah Patimah binti Ahmad bin Husein
4. Syarifah Zahara binti Ahmad bin. Husein dan
5. Sayyid Husein Mufthi Mempawah bin Ahmad bin Husein
Ke 4 maqam saudara kandung Sayid Husein Mufthi Mempawah tersebut semuanya terdapat di Aridha Siasha Yaman Selatan., sehingga klaim tersebut menjadi ngawur., dari lembaga yang tidak bertanggunjawab
Hal ini di sebabkan ada tulisan sejarah yang keliru tentang saudara Sayid Husein Mufthi Mempawah yang sudah terlanjur di posting di dunia maya., sehingga di telan mentah - mentah tanpa menelusuri sejarah yang shohe
Sedangkan keturunan Ahmad bin Pangeran Ali bin Sultan Usman yang berdomisili di Kalbar, Kalteng, Kalsel, NTB dan Krapiyak Jawa Tengah tetap terkonfirmasi dengan baik
Ke 3 anak laki - laki Pangeran Ali bin Sultan Usman ada yang hijrah ke Thailand, Tibet dan 1 orang hijrah ke Pontianak kemudian hijrah lagi ke NTB.,
Maka keturunan ini banyak di NTB
Setelah merasa tenaga Beliau sepuh., ...... Beliau memutuskan pulang ke Pontianak hingga wafat nya dan di maqamkan di Kampung Arab., karena wasiat yang beliau sampaikan
KETURUNAN PANGERAN BENDAHARA TUA SYARIF JA"FAR
Dari pernikahan tersebut Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far bin Sultan Abdul Hamid Alkadri memiliki anak - anak :
39. 947. 1. 1117. 1. Syarif Abu Bakar bin Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far bin Sultan Abdul Hamid ( I) Alkadri., ibunda Syecah Fatimah binti Mahmud Syarwani.
39. 947. 1. 1117. 2. Syarifah Munawarah binti Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far bin Sultan Abdul Hamid ( Hamid I) Alkadri
39. 947. 1. 1117. 3. Syarif Usman bin Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far bin Sultan Abdul Hamid ( Hamid I) Alkadri
39. 947. 1. 1117. 4. Syarifah Aisyah binti Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far bin Sultan Abdul Hamid ( Hamid I)., Ratu Alit satu satunya anak pangeran bendahara yang menetap di lingkungan keraton
Pada tahun 1912 terjadi kisruh perselisihan Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far dengan Rentenir Belanda, karena Beliau menahan pajak dan tidak mau membayarkanya., alasan beliau pajak di pungut kesultanan untuk kepentingan kesultanan bukan di setor kepada belanda.,
Hal ini terjadi karena di jaman Sultan Yusuf ada ikatan perjanjian antara Sultan Yusuf dengan Belanda dimana hasil pajak kesultanan wajib di setor separoh nya kepada residen belanda batavia yang di tugaskan di Borneo Barat
Atas dasar tersebut Sultan Muhammad bin sultan Syarif Yusuf Alkadri justru yang mendapat tekanan., setelah residen belanda mengetahui bahwa pajak di tahan pangeran bendahara akhirnya beliau di tekan residen belanda
jika pangeran bendahara terus menahan setoran pajak kepada residen belanda
akhirnya belanda mengancam. pangeran bendahara untuk. kembali ke tanah arab
Karena tidak ingin merusak hubungan kekeluargaan dengan keponakan nya Sultan Muhammad bin Sultan Yusuf Alkadri., maka beliau terpaksa mengikuti perintah rentenir belanda dan memutuskan hijrah ke Mekah
tidak cukup sampai di situ., residen belanda juga mengancam anak - anak Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far bin Sultan Abdul Hamid ( Hamid I)
Untuk mengatasi masalah tersebut terpaksa pangeran bendahara berangkat dan berbohong kepada belanda akan membawa semua anak dan istrinya
Kemudian
Pangeran Syarif Abu Bakar beliau titip sekalian mondok dan belajar di Sulawesi dengan Daeng Sunudi bin Karaeng meteng
Keturunan beliau ini pecah menjadi dua,. 7 anak mengikuti jalur Pangeran Bendahara., dari istri syarifah maimunah alkadri dan 7 anak mengikuti jalur ibu inceh minah., menjadi Daeng Meteng Sunudi
Syarifah Maimunah beliau titip dengan Pangeran Hasan bin Sultan Syarif Muhammad., kemudian Maimunah menikah dengan Muhammad Jamallullail berasal dari Singgapur dan beliau memutuskan ikut suaminya ke Singgapura
Pangeran Syarif Usman beliau titip kepada Pangeran Ali bin Sultan Syarif Muhammad dari istri ke 6 sultan., kemudian pangeran syarif usman memutuskan untuk tinggal bersama dengan Pangeran Hasan bin Sultan Muhammad di kubu.,
Ketika berada di kubu, Pangeran Syarif Usman Bin Pangeran Ja Far Bendahara, menikahi janda dua kali dan suami keduanya bernama Samli., setelah menika di umur yang cukup muda 15 tahun sementara istrinya nyai Darmani binti Raden Sirajuddin sudah berusia 35 tahun.,
Di ketahui ternyata Nyai Darmani binti Raden Sirajuddin adalah keturunan masih satu jalur dengan Kyai bangkalan ( Kyai Kholil yang bermarga Azhomatkhon
Kemudian setelah menikah memutuskan pindah ke Ogol Anjungan hingga wafat., seluruh dokumen nangq di serahkan oleh pangeran bendahara kepada syarif usman untuk di teruskan
Di tangan Pangeran Syarif Usman bin Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far inilah beliau jadikan., Maktab NanGq 1857 hingga sampai sekarang., beliau termasuk generasi kedua 1912 M - 1940 M / 1333 H - 1361 H
"Syarifah Aisyah ( Ratu Aliet) binti Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far"
Tinggal bersama nenek perempuan nya "Syecah Saedah binti Abdullah Alkhotib" istri dari "Syech Mahmud bin Abdul Hamid Syarwani"., Setelah menikah dengan AlMohtar baru berpisah.,
Sehingga bagi yang tidak mengetahui di kira Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far hanya memiliki anak Aisyah ( Ratu Alet saja)
Datangnya Surat dari Mekkah,
Pada tahun 1937 : Sepucuk Surat dari Al - Quds Arab Saudi Mekkah, sampai di tangan Pangeran Bendahara Tua II, Syarif Usman bin Jafar :
Pangeran Syarif Usman menerima surat dari ayahnya Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far bin Sultan Abdul Hamid ( Hamid I) yang beliau titipkan kepada jama'ah haji yang pulang ke pontianak
Surat tertanggal 12 Julqaidah 1360 H 1938 M., yang bermukim di Arab Saudi.,
Surat tersebut berisikan tulisan sebagai berikut :
"Ananda Usman bin ja'far pangeran tertua bendahara bin ygm sultan abdul hamid ( Hamid I) alkadrie., semoga tetap sehat dan perlindungan Allah wajallah.,
Kondisi ayahnda sudah sangat sepuh., maafkan ayahnda., yang jika ananda di rasakan ditelantarkan ayahnda., karena tiada daya dengan residen belanda yang membuat ayah beserta ke 4 ananda diterlantarkan dalam rawatan keluarga syarwani, alkhotib uminda mertua dan alkadri.,
Kesehatan jawatan ananda dalam lindungan allah., ini tercatatlah dengan penting., kiranya ananda usman merasa peduli dengan saudara kandung yang berada di tanah arab
Bahwasanya ayahnda selama di tanah arab tepat wilayah al - quds telah menurunkan saudara kandung seibumu dan saudara kandung lain ibumu., ta'laya tidak tercatat dalam keluarga keturunan pangeran bendahara tue syarif ja'far bin sultan abdul hamid ( hamid I) alkadri., tetapi ini dia berenam adalah adik kandungmu yang ta wajar jika tidak tercatat dalam data keluarga., jika tangan ananda merasa berat, maka ingatlah allah akan mudahkan untuk menuliskanya sebagai catatan keluarga
dia adalah :
1. Ahmad bin Ja'far Pangeran tertua Bendahara bin Sultan Abdul Hamid ( I) alkadri seibu kandungmu
2. Fatimah binti Ja'far Pangeran tertua Bendahara bin Sultan Abdul Hamid ( I) alkadri seibu kandungmu
3. Amnah binti Ja'far Pangeran tertua Bendahara bin Sultan Hamid ( I) Alkadri seibu kandungmu
4. Zahara binti Ja'far Pangeran tertua Bendahara seibu kandungmu
Adapun adik lain ibumu adalah
5. Thohir bin Ja'far Pangeran tertua Bendahara bin Sultan Abdul Hamid ( I) alkadri ibunya Syecah Aminah binti Syech Nawawi Bantani imam masjid Makkah dari Banten
6. Thahir bin Ja'far Pangeran tertua Bendahara bin Sultan Abdul Hamid ( I) alkadri ibunya Syecah Aminah binti Syech Nawawi Bantani imam masjid Mekah dari Banten
Ananda tulis jadikan dokumen keluarga anak Ja'far Pangeran tertua Bendahara yang ada di al - Quds Arab Saudi., dan jika suatu saat ananda dapat berkunjung di Makah bawalah surat ini sebagai bukti keluarga yang ada di Makah
perlu ananda Usman ketahui Thohir dan Thahir mendapat masing - masing sebidang tanah seluas 1 hektar dan pemberian dari keluarga Bantani dan 4 orang anak perempuan masing-masing 1 hektar dari keluarga Syarwani., tanah tersebut wajib di bagi adil 10 adik beradik baik yang ada di Makah maupun yang ada di Pontianak
demikian surat ini ayahnda sampaikan
Pangeran Tertua Bendahara Syarif ja'far bin Sultan Abdul Hamid ( I) Alkadri
Mungkin tanah inilah yang di perebutkan diurus keluarga keturunan Aisyah ( Ratu Alid) yang ada di Pontianak., yang hingga saat ini tidak ada kejelasan nya
Menurut Syarif Ibrahim bin Ahmad Alkadri, tanah tersebut sudah di jual dan hanya di bagi 6 orang keturunan yang berada di Arab Saudi., meskipun di dalam surat tersebut di tanda tangani 7 bersama Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far bin Sultan Hamid I Alkadri.,
Saat itu hubungkan kontak antara keluarga jalur laki - laki terputus.,
Hingga baru terhubung kembali tahun 1993 ketika salah satu anak syarif ibrahim bin Ahmad belajar di al - azhar Cairo Mesir.,
Kebetulan salah satu keturunan Thohir juga belajar di Al - Azhar Cairo Mesir.,
Berdasarkan informasi dari keturunan Thohir.,
Muhammad Fadhel Amrullah Alkadri.,
Lahan tersebut sudah tidak ada lagi, semuanya sudah terjual, dan beliau juga tidak mengetahui dengan percis., hingga ahirnya ketika musim libur Muhammad Fadhel Amrullah Alkadri mengajak silaturahmi kepada ayahnya di Hejaz.,
Dari penjalasan ayah Muhammad Fadhel Amurullah Alkadri yaitu Ahmad Fadhel bin Husein Alkadri., dengan mencari dokumen yang pernah di tulis kepada anaknya Usman kemudian beliau poto kopy dan di berikan kepada anak Syarif ibrahim bin ahmad alkadri
Ahmad fadhel bin Husein Alkadri juga tidak mengetahui dengan percis.,
Yang beliau ketahui sudah di jual dan di bagikan kepada 6 saudara yang ada di Mekah saja., dan beliau juga tidak mengetahui dengan persis kapan di jual dan kapan di bagikan karena saat itu saya juga belum lahir. hanya mendengar ceritanya saja
Demikian penjelasan keluarga keturunan pangeran bendahara tua yang ada di Hejaz
Sebab itulah dokumen yang di pegang keturunan Aisyah Ratu Alet dan beberapa orang dari keluarga kesultanan yang mengurus selalu gagal.,
Keturunan Pangeran bendahara tua Syarif Ja'far bin Sultan Hamid I alkadri sudah terkonfirmasih semua., hanya pecahan nya saja yang belum terdata dengan baik di antara nya
45. 1. 947. 3. 1117 Syarif Syariful Nurghllah Alkadri bin Syarif Arif Candra bin Ibrahim Alkadri mempawah
45. 2. 947. 3. 1117. Syarif Muhammad Nizal bin Syarif Rabiansyah bin Ibrahim Alkadri Sungai Pinyuh
45. 3. 947. 3. 1117. Syarifah Syufihilah binti Syarif Jamhar alkadri segedong
45. 4. 947. 3. 1127. Syarif Hajarul Aswad bin Husein Alkadri Senggiring
45. 5. 947. 3. 1117. Syarif Muhammad Rizki bin Fahru Roji Alkadri Banjar Baru
45. 6. 947. 3. 1117. Syarif Muhammad Fadhel Amrullah bin Ahmad Fadhel Alkadri Hejaz Madinah Arab Saudi
Keturunan pangeran bendahara tersebar di Pontianak, Segedong, Peniraman, Senggiring, Antibar, Mandor, Kayong Utara, Gunung tujuh Ketapang, Martapura, Sulawesi., Ambon korban rusuh ambon., Bone, Sabah, Brunai, Singapura, Sumenep Jatim, Krapyak Jateng, Hejaz Madinah, Al - quds Arab Saudi,
Di tangan Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far bin Sultan Hamid I Alkadri beliau telah berhasil mendata dan menyatukan keluarga Alkadri di Nusantara bahkan luar negeri., kemudian di lanjutkan oleh keturunan beliau
Demikian Manaqib singkat Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far Bin Sultan Hamid I Alkadri., dan Syarif Usman Pangeran Bendahara Tua II, sebagai pemegang catatan Nasab, Silsilah, serta Adat Istiadat Kesultanan Pontianak secara turun temurun hingga hari ini, 2024
Maktab NanGq 1857, Sebagai Pusat informasi kepada keluarga besar Alkadri., generasi ke tujuh dari keturunan beliau berusaha dengan cepat merangkul keluarga besar Alkadri dengan melibatkan keturunan Pangeran Panglima untuk bersama - sama merangkul keluarga besar alkadri.
Dengan demikian Alkadri akan semakin kuat dan jaya., artinya apa yang telah di perjuangkan Sultan Hamid I bin Sultan Syarif Usman melalui anaknya Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far telah membawa hasil yang baik., dengan mengesampingkan hal - hal yang bersipat negatif dan membangun hal hal yang bersipat positif
Semoga Maktab NanGq 1857 ini mampu menyatukan keluarga besar Alkadri yang tersebar di seluruh dunia., Pelan tapi Pasti
MAKTAB NANGQ 1857
Naqobatul Assyayid Nasabatul Ghoibul Qubro
Al kadri Pontianak
Dewan Pimpinan Pusat Pontianak
Ttd ,
Syarif Arif Chandra Alkadri
Ketua,
Syarif Abdullah Alkadri
Dewan Nasab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar