MANAQIB
Sayyid Abdullah Panglima Dijaya
( Pemberian gelar ini dari Sultan Sambas ke 10., Sultan Sharif Abubakar Tajuddin II Albarakat (1845 M - 1855 M) bin Sultan Sharif Muhammad Ali Albarakat IX )
Asal Usul :
Keturunan Panglima Ribot Sayyid Abubakar Alkadri
Panglima Dijaya, Beliau adalah keturunan dari Panglima Laksamana I Syarif Abu Bakar Al - Kadri bin Sayyid Husein, dari istri ke 9 : Dewi Asmairah - Sambas.
Selain terkenal sebagai Singa lautan, : beliau, Sayyid Abubakar, juga terkenal sebagai Panglima Ribut Tuan Abu, peristiwa ini terjadi setelah beliau membuka hutan dan membangun Padepokan rumah di daerah ( sekarang Sei Jawi dan Jeruju ), beliau langsung mengadakan pelayaran dan berdagang dengan maksud untuk memulai da'wah keliling Nusantara.,
Tujuan utama beliau adalah ke pulau Lemukutan, kemudian beliau melanjutkan pelayaran di pulau dato' daerah Sambas, ketika melewati laut Sambas beliau di hantam angin laut yang sangat kencang, sebelum masuk muara Sambas,
Di sini beliau sempat bertemu dengan adik beliau : Sayyid Syarif Ahmad bin Sayyid Husein Al - Kadri anak dari Nyai piring (Uray Kesmiri )
Ketika memasuki perairan tanjung Dato" Beliau di hantam ribut dan ombak.,
Sehingga anak buah kapal dan pengikut beliau sempat kewalahan, ingin melepaskan jangkar, tetapi Panglima Laksamana I Tuan Abu melarang dan memerintahkan jalan terus dan jangan berhenti., sementara kain layar yang di pasang di perahu layar robek di hantam ribut.,
Nahkoda berkata:
” Bagaimana bisa melanjutkan perjalanan jika layar robek.?”
Panglima berkata:
” ikuti saja arah angin, biarkan kapal ini berjalan mengikuti arah angin, jangan khawatir jika abahnda Habeb Husein pernah mendapat pertolongan Allah melalui perantara Nya, maka kapal ini pun akan mendapat pertolongan Allah dengan perantara Nya.”,
Maka kapal mereka di biarkan mengikuti arah angin sehingga atas pertolongan Allah mereka sampai di tanjung Dato' daerah Sambas, sejak saat itu masyarakat tanjung dato' memanggil beliau dengan sebutan : Panglima Ribut .,
Disinilah beliau bertemu dengan adik Beliau bernama Syarif Ahmad dari ibu Nyai Piring, istri terakhir Sayyid Husein Mempawah, adik kandung lain ibu., yang sudah lama menetap di wilayah Kesultanan Sambas itu.
Kemudian atas saran adiknya beliau sempat singgah dan menetap hampir dua tahun dan menikah dengan seorang gadis, Dewi Asmairah, istri ke 9 serta memiliki dua anak., salah satunya bernama : Sayyid Muhammad Jamalullail, leluhur dari Wan Jamel Pontianak.
43@ Wan Jamel, bin 42@ Bin Wan Bujang , 41@ Bin Wan Thadis , 40@ Bin Wan Yahya Bundy, 39@ Bin Wan Damarun , 38@ Bin Wan Qadir ( abdul qadir ( Alqadir) Brunei , 37@ Bin Panglima Dijaya Syarif Abdullah , 36@ Bin Muhammad Jamalullail dari ibu Dewi Asmairah ( Bergelar : Wan Kondoy Hamsah), 35@ bin Panglima Laksamana I Syarif Abu bakar , 34@ bin Sayyid Husein Mufthi Mempawah
Muhammad Jamalullail ( Gelar : wan Kundoy Hamsah) bin Panglima Laksamana Pertama, Sayyid Abubakar yang menetap di Bungaran dulu perbatasan Sambas - Malasia dan Brunai,
Gelar wan Kundoy : juga kemudian digunakan oleh keturunan cucu keponakan beliau bernama : "Wan Kundoy Yahya bin Muhammad" yang lahir di Sei Purun Besar pada tahun 1921 M. wafat di Pontianak pada 2005 M, Usia 84 tahun. Makam Wan Keme Tanjung Raya I. Dalam Bugis. Pontianak Timur . Beliau adalah ayah dari Syarif Tue Tsani. Abdulllah bin Wan Kundoy Yahya Alkadri, menetap di Surabaya sejak tahun 1990.
Hubungan Kekerabatan dengan Kesultanan Brunei,
Hubungan Keluarga Alkadri dengan Kesultanan Brunai terjadi ketika :
Sultan Sharif Maulana Idris Albarakat menikahi Syarifah Dayang Lara Aminah Alkadri
Setelah menikah beliau mendapat Gelar : Syarifah Putri Dayang Larah Ampuluh Alkadri
1. Syarifah Dayang Lara Aminah Alkadri, adalah cucu Wan Kundoy Hamsah :
2. Putri dari Sayyid Abdul Qadir Alkadri (Alqadir Brunai)
3. Bin Sayyid Abdullah Panglima Dijaya
4. Bin Sayyid Muhammad Jamalullail ( Wan Kundoy Hamsah) yang menetap di Bungaran dulu merupakan perbatasan : Sambas - Malaysia dan Brunai,
5. Bin Panglima Laksamana I Syarif Abubakar
6. Bin Sayyid Husein Alkadri Jamallullail Tuan Besar Mempawah
Keturunan Sayyid Muhammad Jamaullail ( Wan Kundoy Hamsah) saat ini banyak terdapat di Bunggaran, Brunai, Sekura, Paloh, Sambas, Tebas, Pemangkat termasuk Pontianak,
Keluarga ini sudah terdata sejak 1902 M hingga sekarang
Keturunan Sayyid Muhammad Jamalullail ( Wan Kundoy Hamsah)
Salah satu keturunan ini sudah di nobatkan menjadi :
Panglima aksamana Dijaya Tujuh Syarif Wan Jamel Alkadri
bin Wan Bujang
bin Wan Thadis
bin Wan Yahya Bundy
bin Wan Damarun
bin Wan Qadir ( abdul qadir ( Alqadir) Brunei ) Makam di Brunei
bin Panglima Dijaya Sayyid Syarif Abdullah
bin Sayyid Muhammad Jamalullail, ibu beliau bernama Dewi Asmairah ( Bergelar : Wan Kundoy Hamsah)
bin Panglima Laksamana I Sayyid Syarif Abu bakar
bin Sayyid Husein Mufthi Mempawah
Baca Sejarah Lengkap
Sayyid Abubakar Panglima Laksamana Pertama,
disini :
Hikayat Pangllima Laksamana Pertama
Sayyid Abubakar bin Sayyid Husein
Tidak ada komentar:
Posting Komentar