Cari thema tulisan dan judul artikel disini

Kamis, 27 Juni 2024

Riwayat Panglima Terbang Mangku Merah

 MANAQIB Lengkap

 PANGLIMA MANGKU SYARIF ABDULLAH

 BIN SULTAN ABDURAHMAN, 1762 M - 1841 M


Panglima Mangku Tujuh
Syarif Iskandar Muhammad Ali Alkadri


    Keturunan ini sudah terdaftar Pada Maktab NanGq 1857 M - 1278 H melalui goresan Pangeran Bendahara  Syarif Ahmad Bin Sultan Abdurahman 1873 M - 1294 H

 

Tercatat dan masuk dalam dokumen Induk Maktab NanGQ 1857 M - 1278 H

 

1.  Pendataan Ulang By Syarif Ibrahim bin Ahmad 1965 M - 1386 H

 

2.  Pendataan Ulang By Syarif Ibrahim bin Ahmad 1983 M - 1404 H

 

3.  Pendataan Ulang By Syarif Ibrahim bin Ahmad Alkadri 2015 M - 1436 H

 

By Syarif Ibrahim bin Ahmad Alkadri Generasi ke VI ( 1963 M -  2015 M) - (1384 H - 1436 H)  Kepengurusan Maktab NanGq 1857 M - 1278 H

 

Salinan tambahan Manaqib dari Pangeran Bendahara tua Syarif Ja'far Bin Sultan Hamid I Alkadri sejak 1900 M - 1321 H

 

 

Kode 36.  763.1. 64.  20.  

@36. PANGLIMA MANGKU SYARIF ABDULLAH, 1762 M - 1841 M

@35. BIN SULTAN ABDURAHMAN , 1730  - 1808 M

@34.BIN SAYYID HUSEIN  TUAN BESAR MEMPAWAH, 1703 - 1771 M

@33. BIN  SAYYID AHMAD ALKADRI JAMALULLAIL

 

Terkenal dengan nama Panglima  Terbang Mangku  Merah

 

Maqam Darit Kecamatan Sengah Temilah Kabupaten Pontianak sekarang Kabupaten Landak

 

Lahir :  Sambe 27 Rajab 1183 H   - 1762 M

 

Wafat :  Darit 03 Julhijah 1262 H - 1841 M

 

Pemaqaman Tua Darit Kode Maqam  36. 763.1. 64.  20

Usia ketika wafat 79 Tahun

 

Nama Ibu Nyai Prabu Khodijah binti Husin Jamalallulail,

dari istri Nyai Ratnah Dayak Majang Sambe

 

   Gelar Penobatan Panglima Mangku adalah pemberian gelar dari ayahnya Sultan Abdurahman., setelah dewasa suku daya pedalaman memberinya gelar "Panglima Terbang Mangku Merah" bahkan gelar ini lebih terkenal pada saat itu

 

Istri - istri

1.  Ince Utin Kamilah binti Ranca gandung dan

2.  Ince Utin Patimah binti Gusti Muhammad

 

Anak - anak

1. @37.  Syarif Ahmad bin Abdullah Alkadri ibu Utin Kamilah, menurunkan diantaranya :

@38. Wan Syarif Qodir, berputra

@39.  Wan Syarif Ali , berputra

@40.  Wan  Syarif Syed ( dipanggil Wan Daeng Katong ) Makam Kampung Arab , berputra

@41.  Wan Syarif Ismail ( dipanggil Wan Meng Katok atau Katong ) berputra,

@42. 1.  Wan Said tukang, yang menikahi Syarifah Zam - Zam, binti Ibrahim Panglima Hitam Paku Alam, Segeram Natuna, Putra dari Sayyid Abubakar Panglima Laksamana Pertama. 

@42. 2. Syarif Abubakar, salah satu istrinya bernama Seha,

@42. 3. Syarif Itam, menikahi Syarifah Zahara, dipanggil Bu Jaran, Kampung Dalam Bugis,

@42. 4. Syarif Kuyong/ Wan Kuyong, menikahi "Ya, - nama asli belum diketahui

@42. 5. Syarifah Ramlah binti Syarif Ismail, menikah dengan Syarif Abdullah, 


"Wan Said Tukang":  menetap di Kampung Dalam Bugis, dekat makam Wan Said Wali, dimakamkan di kompleks pemakaman umum "Wan Keme" Tanjung Raya 1. 

Keturunan beliau ini, sbb : 

@43. 1. Syarif Ahmad (Ta"tong), menikahi 1. Syarifah Maimunah, 2. Syarifah Hadiah, meneruskan banyak keturunan hingga hari ini. 

@43. 2. Syarif Saleh, tidak berketurunan

@43. 3. Syarifah Anten, menikah dengan Hasan Alkaf

@43. 4. Syarifah Safiah, menikah dengan Hasan Alkaf, setelah wafat kakaknya.

@43. 5. Syarifah Aminah, menikah dengan Wan Kundur Yahya Alkadri

@43. 6. Syarifah Fatimah,  menikah dengan Syarif Ibrahim Alkadri

 Keluarga ini menetap di Kampung Dalam Bugis. Tanjung Raya II, Kampung Beting, Panglima AIM, Kota Pontianak


     Keturunan ini juga terdapat di Kampung Arab,  Kampung Dalam Bugis, Tanjung Raya II,  Sungai Rengas,  Sengkubang,  Sungai Duri,  Karangan,  Darit Ngabang,  Kapuas Hulu dan beberapa Daerah di Kalbar dan luar Kalbar, 

 

2.  Syarif Shaleh bin Abdullah ibu utin Patimah

 

    Keturunan ini ada di Bengkayang,  Sarikin,  Putu Sibau,  Gunung 7 ketapang,  Bodok,  Sanggau,  Kayong Utara termasuk di Kalsel daerah Barito Kuala Marabahan ada 7 maqam tua di marabahan desa Kaladan merupakan satu keluarga 

Dan daerah Sampit Belakang Masjid Agung Sampit  

   Terdapat 5 maqam keluarga Alkadri, 1 di antaranya keturunan Syarif Shaleh Alkadri,  2 maqam keturunan beliau, serta makam keturunan Raden Pangeran Syarif Sirajudinsyah bin Ibrahim Panglima Hitam Paku Alam Segeram Natuna, dan makam beliau sendiri, 

 

3.  Syarifah Marjanah binti Abdullah ibu Utin Patimah makam di daerah pedalaman Toho karena ikut suami kampung Sarikan

 

4.  Anak - anak beliau yang belum ter konfirmasi keturunan nya.,  bersipat di rahasiakan

 


Balairung Utama Istana Kadriah Pontianak


    Panglima Mangku Syarif Abdullah bin Sultan Abdurahman di besarkan di Darit dalam bimbingan ibunya,  sebab Sultan Abdurahman hanya waktu waktu tertentu saja mengunjungi keluarga anak dan istrinya, karena kesibukan mengatur armada perdagangan di luar Burneo atau di luar pulau Kalimantan,    selain juga untuk mengunjungi istri - istri yang lainnya

 

sejak usia 17 tahun beliau sangat menyenangi ilmu -  ilmu olah kanuragan termasuk mempelajsri ilmu telepati yang berhubungan dengan makluk - mahkluk ghaib

 

hal itu beliau lakukan karena banyaknya kuburan pantak yang tidak boleh di ganggu karena sangat berbahaya bahkan bisa menimbulkan kematian

 

dari rasa penasaran inilah beliau mencoba menyelidi setiap ada kematian dari etnis daya beliau hadir bukan untuk bela sungkawa melainkan untuk mengetahui apa saja yang di kerakan pada mayit,  kaarena ketia di kubur bisa menjadi angker

 

kemudian apa saja yang di pasang,  ternyata pantak yang di maksud juga di pasang pemantik apa bila ada niat yang tidak baik pantek tersebut bisa meluncur dan menyakiti seseorang tentu ini mengunakan media gaib

 

dari kenyataan ini beliau berusaha mendalami ilmu syufisme tujuan utama selain umtuk medalami ilmu agama tetapi juga untuk menghubungkan diri dengan kehidupan alam gaib

 

Beserta kebaikan maupun keburukan dari kehidupan ghaib tersebut

 

dari mempelajari ilmu syufisme ini kemudian beliau membangi menjadi 2 bagian

 

1.  Ilmu gaib yang bersipat baik dan sempurna di garis bawahi,.  di sebut ilmu putih Berasal dari ilmu Leluhur yang sudah meninggal hingga ribuan tahun yang76 membawa kebaikan dan manfaat baik dunia hingga di ahirat kelak yang sipat membimbing ke arah yang lurus yang di ridhoi dan di kehendaki Allah.,  jiwa yang bersih dan kesempurnaan hidup baik untuk diri sendiri maupun untuk manusia baik umumnya.,  yang mampu membimbing manusia ke jalan yang benar dan lurus yang mampu  menghasilkan nilai ibadah yang terus meningkat karena di dalamnya ada bimbingan ilmu terbaik leluhur,  yang mengarahkan untuk dekst dan taat hanya semata - mata kepada Allah. SWT dengan taat menjalankan tanggungjawab agama

 

2.  Ilmu gab yang bersipat buruk,  yang membawa malah petaka dan sengsara yang di garis bawahi.,  Ilmu hitam.,  di sebut ilmu hitam karena bersumber dari bangsa jin,  siluman,  serta bisikan setan yang mampu merusak jaringan syaraf pemikiran dan tingkah manusia sehinga berperangai aneh di luar dari nalar manusia biasa,  serta tingkah laku - buruk baik yang masuk secara sebunyi - sembunyi di dalam diri manusia maupun secara terang - terangan denganmerusak jaringan syaraf manusia sehingga manusia tersakiti akibat ulah dari bangsa jin atau siluman tersebut,  yang menjelma di tubuh manusia

 

dari kedua alternatif inilah beliau mengambil kesimpulan bahwa kehidupan alam gaib tidak jauh berbeda dengan alam nyata karena masih ada sisi baik dan sisi buruknya,  bedanya hanya tidak tampak dan lebih berbahaya

 

Dari kedua sisi ini juga di miliki oleh manusia nyata,  sehingga beliau mengambil jalan tengah kemudian menciptakan benda yang bisa di terbangkan di malam hari,


Panglima Mangku Negara Tujuh
As - Sayyid Syarif Mulyadi Alkadri, MS


 ILMU GHAIB TUJU"


     Ilmu tersebut beliau dapatkan setelah bertapa selama 3 tahun di aluran sungai Darit di bawa rindangnya pohon kayu ara. Dengan mengamalkan bacaan surah Al ikhlas, Alfalaq dan Al annas


   Ayat Alquran ini Justru mampu memberikan dorongan tenaga yang sangat luar biasa mampu menggerakan apa saja yang beliau inginkan


Kemudian beliau ajarkan juga ilmu ini kepada penduduk pedalaman, m agar ketika beliau sudah tiadah ilmu ini bisa di manfaatkan untuk melawan bangsa pendatang yang berbuat seenaknya kepada penduduk pribumi saat itu


Pada saat itu beliau juga berhasil mengislamkan mereka dan memberikan pembinaan tentang agama islam yang pada saat itu mereka banyak memeluk agama keoercayaan Kaharingan. 


    Akan tetapi ketika belanda masuk di daerah darit dan membawa agama baru,  mereka banyak juga memeluk agama Protestan dan Katolik. Karena banyak mendapatkan hadiah2 dari belanda


Karena di iming - imingi hadiah,  maka banyaklah orang orang suku pedalaman masuk agama kristen, baik katolik dan protestan dan meninggalkan agama kepercayaan yang mereka anut - Kaharingan


Dan meninggalkan pantak pantak yang mereka buat Sementara suku melayu pembauran tetap mempertahankan agama islam yang mereka anut


    Se iringan perkembangan waktu, ilmu yang di ajarkan oleh panglima terbang mangku merah Syarif Abdullah bin Sultan Abdurrahman Al-Kadrie juga di pelajari orang orang non muslim dan agama kepercayaan melalui murid murid beliau


Karena mereka yakin dengan amalan 3 surat Al Iklas,  Al Falaq dan Al Annas,  maka ilmu tersebut jadi maka orang orang yang sudah berhasil ini memanfaatkan ilmu tersebut ke jalan yang salah. Karena di manfaatkan untuk menerima bayaran untuk menyakiti orang lain yang tidak bersalah atas permintaan seseorang 


Sementara Syarif Abdullah Bin Sultan Abdurrahman Al-Kadrie terus mengajarka ilmu ilmu ma rifat kepada penduduk penduduk yang beliau singgahi.  Serta juga pernah menerima tawaran Sultan Ngabang untuk melatih pegawai istanah ilmu ma ripat dan ilmu beladiri Serta ilmu melepas tenunan bersulam melawan  ilmu ilmu sihir yang di lancarkan kepada Sultan Raja dan pegawai Istana


Atas dasar ini kemudian Raja Ngabang  Sang Nata Pulang Pali

mempelajari ilmu simpul tersebut dengan Syarif Abdullah Alkadri bin Sultan Abdurrahman Al-Kadrie 


ilmu simpul tersebut terdiri dari 2 jenis :

Simpul mematikan dan simpul membuka kematian

Dan konon hanya Raja Sultan Ngabang saja yang beliau ajarkan


Sedangkan pegawaj istana hanya beliau ajarkan ilmu untuk menangkal semua bentuk Tuju,  baik yang bersipat tenung, santet, sihir yang menggunakan media tuju


      Dengan banyaknya orang orang menyalahgunakan ilmu ini untuk kejahatan Akhirnya Syarif Abdullah bin Sultan Abdurrahman Al-Kadrie Secara diam diam menarik kekuatan ilmu tersebut sehingga tidak berpungsi dengan baik Akibatnya mereka ber ulang ulang melakukanya hingga berpuluh puluh kali baru bisa mengenai sasaran


Tidak heran jika setiap malam tuju ibarat bintang berekor berseliwuran di daerah Ngabang, Darit sehingga menjadi barang tontonan Masyarakat 


    Sementara yang di pelajari keluarga istana dan Raja tidak beliau cabut dengan alasan untuk melindungi Kerajaan dari hal hal yang tidak di inginkan Sehingga Kerajaan Ngabang pada saat itu menjadi di segani penduduk suku pedalaman


Untuk mengatasi masalah ini


      Akhirnya Raja  Ngabang mengangkat  Syarif Abdullah bin Sultan Abdurrahman Al-Kadrie menjadi tabib istana untuk berbagai penyakit dengan catatan beliau tetap tinggal di Darit  Jika ada yang sakit baru beliau berangkat ke Istana Sebab beliau ingin terus ber da wah dan menyebarkan agama islam

Beliau  menetap di Darit hingga wafat dan dimakamkan di  pemakaman tua Darit. 

Selain di kenal sebagai Panglima burung mangku terbang beliau juga di kenal sebagai panglima kematian atau Panglima Tuju -  ( Narasumber : Pewaris Panglima Mangku Syarif Iskandar Muhammad Ali -Sei Duri ) 



Pedalaman Sungai Kapuas


    Ilmu Tuju, Awalnya hanya sekedar suka - suka sebagai bahan permainan di malam hari dengan menggunakan media ayat - alqur'an untuk menggerakan sesuatu. Ketika beliau di datangi seseorang karena usahanya di rusak dengan jalan gaib dengan mengunakan media siluman.,  permintaan orang tersebut beliau kabulkan dengan menambah media yang bisa terbang dengan tambahan jarum dan pisau lipat

 

Semenjak saat itulah,  

Banyak orang - orang, baik dari etnis daya maupun melayu,  dan suku lainnya minta tolong,  sehingga beliau sebut tuju.,

 

beliau memberi orang - orang sekitar beliau media tuju tidak bisa mengenai orang lain terkecuali yang di kehendaki

 

     jika kalian melihat ada tuju yang terbang janganlah membaca ayat - ayat alqur'an justru akan semakin meluncur laju mengenai sasaran,  tetapi cukup kalian tunjuk dan sebut tuju,  maka benda tersebut akan terjatuh dengan sendirinya,  karena itulah pemutus benang gaibnya,  sebab tuju tidak ubahnya seperti layang - layang permainan di malam hari

 

semenjak media ini di gunakan untuk menyakiti sesorang maka di sebutlah sebagsi ilmu hitam yang mengandung santet

 

kemudian terkenal dengan ilmu santet karena di dalamnya sudah dimasukan,  jenis bangsa jin dan siluman untuk menyakiti seseorang.

 

Ada pepatah mengatakan buah terjatuh tidak jauh dari pohonya.,  

Maka keturunan Panglima Mangku Syarif Abdullah hinga saat ini masih banyak yang menjadikan hoby bermain dengan ilmu tuju ini

 

Selain itu beliau juga senang mengunakan Mangku Merah yang di isi darah ayam untuk di terbangkan dengan memanggil siluman burung yang beragama islam

 

Kemudian media ini di gunakan suku pedalaman untuk menerbangkan mangku merah pada peritiwa Lotepa pengusiran etnis cina demontrasi pertama tahun 1835 M di daerah ngabang

 

Raja Polang Pali ke 8 adalah cicit dari keturunan Raja AbdulKahar yang memerintah kerajaan landak 1830 - 1875 M tidak di ketahui nama sebenarnya atau memang itu namanya.,  

     Raja ini pernah memanggil Panglima Mangku untuk mengobati istrinya.,  namun Panglima mangku tidak mau mengobati melainkan mengajarkan raja untuk mengobati sendiri dengan mengajarkan simpul pembuka gaib dan simbul menutup gaib.  Dengan cara tersebut istri raja sembuh.,  

        Panglima mangku hendak di amgkat sebagai mufthi landak beliau  menolak dengan cara halus

 

dengan mengatakan jika Raja suatu saat memerlukan nasehatnya beliau siap datang ke istana untuk memberikan nasehat jika di perlukan.,  demikian hubungan beliau dengan ke rajaan landak ngabang terjalin dengan baik,

 

Mangkok Merah Terbang


Selain terkenal sebagai ilmu mangku merah terbang,  


      Ketika keturunan Panglima mangku hijrah di ketapang tepatnya gunung tujuh dan daerah kayong,  maka Suku Bugis - ketapang juga mempelajari ilmu ini dengan menambah media kain atau pakaian sehingga ketika meluncur di malam hari bentuknya lebih besar dan sering mereka perlombakan sebagai mainan. 


    Benda ini  juga bisa digunakan untuk  mencelakai seseorang,  sehingga bahasa yang santer terdengar ketika seseorang mau hijrah di ketapang,  mereka bertanya dengan bahasa sudah bawa kain kah datang di sini ( maksudnya persiapan ilmu untuk menangkal serangan malam dari mereka.,) 


     Demikian juga banyaknya orang belajar ilmu ini sehingga tersebar dengan leluasa.,  di peniti dalam segedong orang - orang lebih suka dengan menambahkan media racun.,  sehinga terkenal dengan racun terbang

 

   Demikian awalnya ilmu tersebut di jadikan layang - layang di malam hari sebagai permainan,  hingga di jadikan alat untuk saling menyakiti bahkan membunuh jiwa seseorang,  sehinga berubah menjadi ilmu hitam karena bersipat merusak,  sehingga di sebutlah " ilmu santet dengan mengunakan media tuju"

 

Rasullullah. SAW.,  Bersabda tiadalah suatu itu ilmu akan mendatangkan kebaikan,  melainkan jika terjatuh di tangan orang yang salah,  maka dia akan mencelakai" Hr. Ahmad dan Baihaqi

 

Dari sejarah ini kita dapat belajar

 

apapun bentuk ilmu kebaikan jika jatuh kepada orang yang salah dia akan mencelakai

 

Bahkan anak - anak yang bermain pantik pun bisa mencederai dirinya sendiri jika pemantik mengenai mata sendiri

 

demikian Alkadri cukup luas ke ilmuannya

 

      Bukan saja sebagai Penda'wah tetapi masuk di dalam semua bidang hingga sebagai Sultan dan mendatang semoga ada yang bisa duduk sebagai pemimpin negara bergerak dari ketulusan hati untuk berkarya. Sebab pendahulu kita adalah orang - orang yang sukses dalam berkarya



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar