MANAQIB
KETURUNAN PANGLIMA PANGERAN
[20.04, 1/7/2024] Wan Rani Banjar:
Penghulu Muhammad Jahri Al Kadri, dimakamkan di desa bati bati sendiri karena Muhammad Jahri bin Umar Said Aminuddin Alkadrie pernah mau dibongkar makam beliau pas kubur beliau mau di bongkar, jasad beliau dalam kubur hilang
MANAQIB
2. Pangeran Tinggi Al'akbar Wijayakesuma Syarif Alwi Al - Alkbar bin Sultan Abdurahman Alkadri
Terkenal Pangeran Tinggi Al - Akbar Martapura Alwi Kembar Tiga dari ibu yang berbeda
Keturunan ini sudah terdaftar
Pada MAKTAB NANGQ 1857 M - 1278 H., melalui goresan Bendahara Ahmad bin Sultan Abdurahman Alkadri 1873 M - 1294 H
Masuk dalam dokumen induk Maktab NanGq 1857 M - 1278 H
1. pendataan ulang By Syarif Ibrahim bin Ahmad 1965 M - 1386 H
2. Pendataan ulang By Syarif Ibrahim bin Ahmad Alkadri 1983 M- 1404 H
3. Pendataan ulang By Syarif Ibrahim bin Ahmad Alkadri 2015 M - 1436 H
By Syarif Ibrahim bin Ahmad Alkadri Generasi ke VI ( 1963 M - 2015 M) - ( 1384 H - 1436 H)., Kepengurusan Maktab NanGq 1857 M - 1278 H
Manaqib masuk dalam salinan tambahan Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far bin Sultan Hamid I Alkadri dalam dokumen terpisah kemudian di jadikan satu dalam dokumen Maktab NanGq 1857 M - 1278 H, untuk mempermudah pemeriksaan dan penelitian Managib Sejarah yang bersangkutan agar tidak tumpang tindi dan terjadinya kekeliuran Nasab dan managib
Salinan pemindahan manaqib menjadi 1 dalam Silsilah Nasab oleh Pangeran Bendahara Tua Syarif Ja'far bin Sultan Hamid I Alkadri sejak 1900 M - 1321 H
Kode 36. 767. 2. 90. 62.
PANGERAN TINGGI AL - AKBAR WIJAYAKESUMA SYARIF ALWI ALAKBAR BIN SULTAN ABDURAHMAN BIN HUSEIN ALKADRI JAMALULLAIL
Terkenal dengan gelar Pangeran Tinggi Alwi Al - Akbar
di Nobatkan oleh Sultan Abdurahman bin Sayid Husein Alkadri Jamallullail ketika Aqiqah berusia 9 bulan
Lahir Banjarmasin 7 Syawal 1219 H - 1798 M dan
Wafat Solo 17 Rabiul Ahir 1295 H - 1871 M
Maqam., Pemakaman Umum Tua Daksinoloyo Solo
Ibunda Ratu Rabu binti Abdullah bin Abu bakar Laksamana I bin Sayid Husein Alkadri Jamallallail istri ke 62 Sultan Abdurahman
Saudara kandung :
1. 36.767. 1. 89. 62. Raden Pangeran Mas Mangku Negara Syarif Abu Musa bin Sultan Abdurahman Alkadri, pernah menjadi Temenggung Kesultanan Banten, wilayah Gunung Salak 1757 M - 13 Maret 1820 M ( 1178 H - 1241 H)
Keturunan ini sudah ditemukan dan diidentifikasi pada 2022,
Jalur istri dari : Temenggung Raden Jaya Senopati Sayyid Abas bin Zein, ( Makam kaki Gunung Salak Sukabumi) - bin Sayyid Abu Bakar Panglima Laksamana III, bin Sayyid Abdullah, ( Makam di Lombok NTB ) - bin Sayyid Abu Bakar Laksamana I bin Sayid Husein Tuan Besar Mempawah Alkadri.
Leluhur Syarif Sholeh bin Ahmad Muhtadin, Bogor, Sukabumi, Mojokerto
Keturunan ini sudah terkonfirmasi
2. 36. 767. 2. 90. 62. Pangeran Tinggi Al'akbar Wijayakesuma Syarif Alwi Al'akbar bin Sultan Abdurahman Alkadri
Keturunan ini sudah terkonfirmasi
3. Keturunan yang belum terkonfirmasi dalam rahasia Maktab NanGq 1857
Istri - istri Pangeran Tinggi Al - Akbar Alwi bin Sultan Abdurahman Alkadri
1. Maria Patimah Albantani bin Raden Ahmat Albantani Banten
2. Intan Sari Alaydrus binti Rahmat Banjar
Anak - anak Pangeran Tinggi Alwi Al - Akbar bin Sultan Abdurahman Alkadri
1. 37. 768. 1. 2. 62. Syarif Muhamad bin Alwi Al- Akbar pangeran Tinggi bin Sultan Abdurahman.,
Keturunan ini sudah terkonfirmasi.
2. 37. 768. 2. 2. 62. Syarif Hasan bin Alwi Al- Akbar Alkadri bin Sultan Abdurahman
keturunan ini sudah terkonfirmasi
3. 37. 770. 7.2. 62. Syarif Husein bin Alwi Al- Akbar Alkadri bin Sultan Abdurahman
Keturunan ini sudah terkonfirmasi
4. 37. 772. 8. 2. 62. Syarif Basarudin Farug bin Alwi Al- Akbar bin Sultan Abdurahman
keturunan ini sudah terkonfrmasi
5. 774. 9. 2. 62. Syari Ali Muhammad bin Alwi Al- Akbar bin Sultan Abdurahman
keturunan ini sudah terkonfirmasi
6. Keturunan yang belum terkonfirmasi bersipat Rahasia Maktab NanGq 1857
Mereka bertiga di sebut juga alwi tiga bersaudara walaupun berlainan ibu, tidak di ketahui apa maksudnya, yang jelas Sultan Abdurahman mengumpulkan ketiga anaknya yang bernama Alwi di antaranya adalah
1. Alwi Pangeran Kachil bin Sultan Abdurahman Alkadri., memiliki fisik yang kerdil kecil sehingga tidak bisa menikah dan tidak memiliki keturunan, sehingga terkenal dengan sebutan Pangeran Kachil ( Kerdil)., wafat ketika berusia 17 Tahun.
Alwi.ini, maqam di Martapura, di apit oleh maqam Abdurahman bin Sultan Abdurahman adik ke 3 pangeran kacil kiri, dan maqam ibu nya Ratu Syahranum binti Sultan Sa'ad, kanan
2. . Alwi Pangeran Tinggi Al- Akbar bin Sultan Abdurahman., memiliki keturunan tersebar di Kalbar, Kalsel, Pulau Jawa, Kepulauan Riau., ibunya Ratu Rabu (Patimah) binti Abdullah keturunan Abu bakar Laksamana I
3. Syarif Alwi bin Sultan Abdurahman, ibu Inche Salmah binti Abubakar Jamalullail., keturunanya tersebar di Papua, NTB, NTT, Bali dan pulau jawa
Mereka bertiga di sebut juga alwi tiga serangkai, karena di ambil Sultan Abdurahman untuk mendampingi saudaranya Alwi Pangeran Kachil yang cacat fisik istilah kedokteran Alwi Pangeran Kachil mengalami penyakit Dwon Sindrom sehingga tubuhnya kecil semampai dan bicaranya juga tidak terlalu tembus gagap., sebab itu beliau di panggil "Kachil" pertumbuhan fisik ketika menginjak usia 15 masih bertingkah seperti anak - anak karena adanya kelainan fisik tersebut
Alwi Pangeran Kachil hanya mau berteman dengan saudaranya: Alwi Al- Akbar dan Syarif Alwi Papua, sebab itu mereka jarang berpisah sehingga di katakan "Alwi Tiga Bersaudara" meskipun dari ibu yang berbeda atau "Alwi tiga serangkai"
Alwi Pangeran Kachil di rawat oleh Ratu Rabu ( Fatimah ) , binti Abdullah cicit dari Panglima Laksamana I Abubakar bin Sayyid Husein Mufthi Mempawah
Sebab ibunya Ratu Syahranum sering berpergian bersama Sultan Abdurahman dan terkadang juga di bawa ayahnya Sultan Sa'ad, sehingga Alwi Pangeran Kachil di rawat oleh Ratu Rabu (Fatimah) yang memang lebih suka berada di rumah atau istana ayah Ratu Syahranum Sultan Sa'ad, bersama Inche Salmah ibu Syarif Alwi yang berasal dari Papua, ikut tinggal di Kesultanan Banjar
Sampai akhirnya Sultan Abdurahman membangun Istana kecil untuk istrinya di Martapura ( sekarang bangunan itu sudah tidak ada lagi) yang berada di dekat areal pemaqaman .,
Setelah Pangeran Kachil meninggal di umur 17 Tahun ( 1765 M - 1782 M) - (1186 H - 1203 H)
Maka Pangeran Tinggi Alwi Al- Akbar berangkat ke Solo menemui nenek Ibunya dan menetap di Solo hingga menikah dengan jalur keluarga nenek nya dari jalur Albantani dari Kesultanan Banten yaitu ""Maria Patimah binti Raden Ahmad" dan memperoleh 5 orang anak.,
Setelah anak menginjak usia baligh 9 tahun,
Beliau kembali lagi ke Martapura menemui ibunda nya kemudian menikah lagi dengan "Intan Sari binti Rahmad Alidrus Banjar" dan pemperoleh 7 anak,
Namun karena lama berada di Banjar akhirnya ke 3 anak laki - laki nya hijrah ke Martapura, sedangkan kedua anak perempuan tetap berada di Solo dan menikah dengan keluarga Albantani dari jalur nenek perempuan nya
Selama berada di Martapura, anak - anak beliau banyak yang menikah dengan orang Martapura
Sedangkan 2 orang anak laki - laki
1. Sayid Muhammad Budiman Alkadri dan
2. Sayid Maqwie Alkadri beliau hijrah ke Solo untuk belajar ilmu agama di Solo dan menikah denga keluarga Albantai dari jalur nenek nya., maka keturunan inilah yang banyak menurunkan keluarga Alkadri di Solo
Sementara ayahnya Pangeran Tinggi Alwi Al- Akbar tetap berada di Martapura untuk berda'wah sambil menjual minyak wangi yang di datangkan dari Solo, hingga sampai wafat ibunya Ratu Rabu ( Patimah) binti Abdullah Alkadri, dan di maqamkan di samping maqam Ratu Syahranum di Martapura.,
Setelah meninggal ibunya juga meninggal ibu Syarif Alwi Ince Salmah binti Abubakar Jamalullail ( dari Papua ) juga di maqamkan dekat dengan maqam Ratu Syahranum bagian atas.,
Maka Pangeran Tinggi Alwi kembali lagi ke Solo hingga sampai wafat di Solo.,
Sementara Syarif Alwi hijrah ke Papua kembali bersama saudara kandungnya di Papua hingga wafat di Manokwari Papua., dari keturunan beliau lah banyak menurunkan Keluarga Alkadi di Papua.,
Dan beliau juga memilki Manaqib tersendiri jika keturunanya sudah terkonfirmasi
Keturunan Pangeran Tinggi Al - Akbar Syarif Alwi Al - Akbar terbanyak saat ini berada di Kalsel, Kalbar, DI Yoyakarta, Solo, Kalteng termasuk di Kepulauan Riau sebagian besar sudah terkonfirmasi
demikian Manaqib Singkat
Pangeran Tinggi Al - Akbar Syarif Alwi Al - Akbar Solo Bin Sultan Abdurahman Alkadri
MAKTAB NANGQ 1857
Makam Pangeran Gentar Alam Wijaya Admaja Syarif Ali Muhammad
bin Syarif Alwi Al Akbar Solo , bin Sultan Syarif Abdurahman Alkadrie
[20.02, 1/7/2024] Wan Rani Banjar :
Makam anak Syarif Alwi Al - Akbar, di pemakaman tua Jamai Desa Ujung Lama Kecamatan Bati bati Kabupaten Tanah Laut bernama : Pangeran Gentar Alam Wijaya Admaja Syarif Ali Muhammad bin Syarif Alwi Al Akbar bin Sultan Syarif Abdurahman Alkadrie Pendiri dan Sultan Kesultanan Pontianak Pertama, 1778 M - 1808 M
Manaqib singkat beliau sempat kembali lagi ke Martapura untuk menuntut ilmu kedalam pagar sabilal muhtadin namun karena terjadi pecah nya perang Banjar beliau dan anak nya Umar Said Aminuddin mengungsikan diri ke Bati - bati yang biasa di sebut Jamai karena dulu nya desa itu banyak kayu Jamai
Dimakam ini terdapat 7 keturunan beliau salah satunya Umar Said Aminuddin dan saudara beliau....
Dari keturunan beliau inilah yang banyak menyembunyikan gelar karena waktu zaman belanda dan anak nya umar said aminuddin bin ali muhammad yang bernama..
Muhammad Jahri Umar yang berperang waktu jaman jepang dan sampai keturunan ini dulu pernah diburu Belanda dan Jepang karena selalu melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda mau pun Jepang, dari sinilah keturunan Alkadrie yang melakukan perlawanan
Keturunan beliau inilah, Muhammad Jahri bin Umar Said Aminuddin Alkadrie , yang kemudian menurunkan Keluarga Alkadri di Martapura hingga hari ini.
Dibawah ini adalah, makam Syarif Abdullah bin Husein bin Abdurahman bin Sultan Syarif Abdurahman alkadrie ,
Lokasi makam Desa Bentok Kecamatan Bati Bati Kabupaten Tanah Laut
Keturunan ini masih ada cuman sebagian tidak tahu jati dirinya
Letak lokasi masuk kedalam hutan Bentok Darat. Alfatihah
bin Sultan Syarif Abdurahman Alkadrie
bin Sayyid Husein Tuan Besar Mempawah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar