MANAQIB
PANGERAN ALWI TIGA SERANGKAI
1. Pangeran Tinggi Al - Akbar Syarif Alwi Alkadri bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri Jamalullail
2. Pangeran Kacihl Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri Jamalullail
3. Pangeran Hadikusuma Jaya Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri Jamalullail
1. Pangeran Tinggi Al - Akbar Wijaya Kusuma Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri Jamalullail
Lahir : Banjarmasin, 7 Syawal 1190 H - 1768 M dan
Wafat : Solo, 17 Rabiul Akhir 1261 H - 1839 M
Dalam Usia : 71 Tahun
Makam : Pemakaman Umum Tua Daksinoloyo Solo
Ibunda : Ratu Parabu Khodijah binti Abdullah Alkadri
Saudara kandung Seibu : 6 saudara
2. Pangeran Kacihl Syarif Alwi Alkadri bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri Jamalullail
Lahir : Matapura, 13 Julqaidah 1197 H - 1775 M dan
Wafat : Martapura 1214 H - 1792 M
Makam : Martapura
Dalam Usia : 17 Tahun
Ibunda : Ratu Banjar Syahranum binti Sultan Sa'ad Tanji Tahmidillah
Saudara kandung Seibu : 3 Saudara Kandung
3. Pangeran Hadikusuma Jaya Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri
Lahir : Palembang, 9 Maret 1770 M - 1192 H dan
Wafat : Martapura, 27 Desember 1837 M - 1259 H
Dalam Usia : 67 Tahun
Makam : Martapura
Ibundah : Ratu Parabu Inche Aminah bin Abdul Wahhab
Mereka di sebut Alwi Tiga bersauda atau Pangeran Tiga Saudara dan sangat terkenal dengan Pangeran Alwi Tiga Serangkai
Sebenarnya masih ada dua lagi anak Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail yang bernama Alwi yaitu Pangeran Syarif Alwi Manokwari Papua namun masih sangat kecil saat itu baru berusia 7 tahun dan Alwi Aceh yang juga masih berusia 5 tahun sehingga mereka tidak di panggil ke Martapura
Gelar Ratu Parabu merupakan pemberian dari Sultan Hamengkubuwono II yang berkuasa dari sejak (7 Maret 1750 M - 3 Januari 1828 M) yang merupakan Raja Kedua Kesultanan Yogyakarta yang bergelar Prabu
Rencananya gelar prabu akan di sematkan kepada Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail yang derajatnya sama dengan Prabu karena menguasai wilayah Kalimantan Barat yang sangat luas dan termasuk penjelajah Samudra luas yang ulung
Karena tidak cocok karena Beliau seorang Sultan penguasa terluas wilayah Kalimantan Barat Akhirnya gelar tersebut di sematkan kepada. Kedua orang istrinya yang hadir bersama Sultan di Kerajaan Yogyakarta saat itu
Sehingga kedua istri Sultan mendapat gelar Prabu / Parabu
Sementara Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie mendapat gelar Singa Samudra
Makam :
Yang di baluti kain hijau adalah makam adiknya Pangeran Kachil, bernama Pangeran
Sedangkan Ratu Parabu Khodijah, ..
Binti Syarif Abdullah Alkadri Tumenggung Banten dan Ratu Parabu Inche Aminah binti Abdul Wahab Palembang merawat Pangeran Kacihl Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail bersama kedua anaknya yaitu :
1. Pangeran Tinggi Wijaya Kusuma Syarif Alwi Al - Akbar bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Ibunda Ratu Parabu Khodijah binti Syarif Abdullah Alkadri cucunya Panglima Laksamana I Syarif Abu Bakar Alkadri dan
2. Pangeran Hadijaya Kesuma Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie ibundah Ratu Parabu Inche Aminah binti Abdul Wahab Palembang
Kedua istri inilah yang bersedia merawat pangeran Kacihl Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail bersama kedua anaknya tersebut
Pangeran Kacihl Syarif Alwi , ...
Bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail
Memiliki penyakit tubuhnya sangat kerdil tetapi berpostur Tinggi sehingga membuat tubuhnya tidak mampu berdiri dan harus di papah jika ingin ke kamar mandi maupun jika buang kotoran karena terlalu gemulai (lembek) sejak lahir
Sudah di upayakan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail mengobati anaknya tersebut tetapi tidak ada perubahan sehingga harus di rawat secara intensif
Bahkan para dayang - dayang yang di bayar juga banyak tidak bersedia sekalipun di beri upah yang besar terutama saat membuang tinja kotoran besar, inilah sebabnya banyak Istri - istri Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail menolaknya
Sementara ibunda Ratu Syahranum, ..
Binti Sultan Sa'ad Tanji Tahmidillah karena merawatnya dari kecil hingga setengah dewasa, membuat pisik nya juga drof sehingga Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri meminta dayang - dayang untuk merawatnya juga menolak,
Yang hanya bersedia merawat Pangeran Kacihl Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail hanyalah Ratu Parabu Khodijah binti Abdullah Alkadri dan Ratu Parabu Inche Aminah binti Abdul Wahab dan kedua anaknya
Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail sangat merasa senang bercampur sedih Karena masih ada istri - istrinya yang mau merawat Pangeran Kacihl Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail dengan kondisi tersebut
Sementara Pangeran Tinggi Syarif Alwi Al - Akbar, ....
Bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri terpaksa meninggalkan tugas utamanya untuk menangani Distrik Perdagangan Wilayah Jawa Tengah yang menjadi tanggung jawab beliau kemudian tugas tersebut di serahkan kepada salah satu anaknya yang bernama : Syarif Hasan bin Alwi Pangeran Tinggi Al - Akbar
A. Anak - anak Pangeran Tinggi Syarif Alwi Al - Akbar, ....
Dengan Istri Intan Sari binti Rahmat Alidrus Martapura Banjar bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie ibundah Ratu Parabu Khodijah binti Abdullah Alkadri Banten bin Panglima Laksamana I Syarif Abu Bakar' Alkadri sebanyak 12 orang yang sudah terkonfirmasi adalah :
1. 768. 37. Pangeran Hadikusuma Syarif Muhammad ibundah Intan Sari binti Rahmat Alidrus Martapura Banjar bin Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail,
Keturunan ini sudah terkonfirmasi tersebar : Kalsel, Kalteng, Kalbar, Pulau Jawa
2. 768. 37. Pangeran Hadikusuma Syarif Hasan ibundah Intan Sari binti Rahmat Alidrus Martapura Banjar bin Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri Jamalullail
keturunan ini sudah terkonfirmasi tersebar di Kalsel, Kalteng, Kaltim, Kalbar dan Pulau Jawa
3. 768. 37. Pangeran Hadikusuma Syarif Husein ibundah Intan Sari binti Rahmat Alidrus Martapura Banjar bin Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie
Keturunan ini sudah terkonfirmasi di Kalteng, Kalsel, Kalbar
4. 768. 37. Pangeran Hadikusuma Syarif Basarudin Farug Ibundah Intan Sari binti Rahmat Alidrus Martapura Banjar bin Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie
Keturunan ini sudah terkonfirmasi di Kalsel, Kalteng, Kalbar di Sekadau dan Sanggau
5. 768. 37. Pangeran Hadikusuma Syarif Ali Muhammad ibundah Intan Sari binti Rahmat Alidrus Martapura Banjar bin Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie
Keturunan ini sudah terkonfirmasi di Kalsel, Kaltim, Kalbar dan Kalteng
6. Keturunan yang belum terkonfirmasi anaknya ada 7 orang
Pangeran Kacihl Syarif Alwi , tidak meninggalkan keturunan :
B. Pangeran Kacihl Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail dalam dokumen Tua MAKTAB NANGQ 1857 beliau tidak menikah dan juga tidak memiliki keturunan karena kondisi pisik yang tidak mungkin bisa menikah dan beliau juga wafat dalam usia yang relatif muda 17 tahun
Dalam kondisi perawatan ibu - ibunya yang menaruh rasa Iba dan menganggap sebagai anak sendiri di karenakan ibu kandungnya mengalami Kondisi fisik yang terus menurun karena mungkin kecapean mengurus anaknya Pangeran Kacihl Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail
Akibat Kondisi pisiknya terus menurun menyebabkan Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail meminta ke ihklasan Istri - istri yang lain untuk merawat Pangeran Kacihl Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail
Baik Ratu Parabu Khodijah binti Abdullah Alkadri maupun Ratu Parabu Inche Aminah binti Abdul Wahab beliau silih berganti merawat pangeran Kacihl Syarif Alwi Alkadri sementara ketika mau kekamar mandi atau WC Pangeran Kacihl Syarif Alwi Alkadri di papah berbeda dengan saudaranya Pangeran Tinggal Syarif Alwi Al - Akbar Alkadri dan Pangeran Hadikusuma Syarif Alwi Alkadri yang bisa mengurus diri sendiri.
Kesungguhan mereka berempat inilah yang membuat Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail sering meneteskan air mata karena istri dan anaknya sangat menyayangi Pangeran Kacihl Syarif Alwi Alkadri
Hal yang semacam ini membuat pikiran menjadi tenang sehingga Untuk menggantikan posisinya untuk berlayar di gantikan oleh Ratu Parabu Mulia binti Husein Jamalullail istri ke 20 Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail yang menemani beliau ketika berlayar mengelilingi samudra
Beliau juga memiliki sipat ,- sipat yang sama dengan kedua istri Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail yang merawat Pangeran Kacihl Syarif Alwi Alkadri
Atas saran istrinya agar beliau di bantu salah satu dayang,
Ketika di cari para dayang yang mau bekerja di atas kapal perahu layar maka didapatlah seorang gadis yang bernama Hafizah binti Abu bakar Alidrus berusia muda 19 tahun berasal dari Kandangan Kalsel
Setelah hampir dua bulan ikut berlayar sebagai dayang,....
Istrinya Ratu Parabu Mulia menyarankan Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail untuk menikahi dayang tersebut, atas saran tersebut Sultan memintakan kepada istrinya Ratu Parabu Mulia binti Husein Jamalullail untuk menanyakan apakah bersedia menjadi istri Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie yang ke 61,
Ternyata gadis tersebut mengiyakan tanda setuju,
Sekaligus bersedia mengikuti berlayar setelah menikah, ahirnya Sultan Syarif Abdurahman Alkadrie Jamalullail memutuskan untuk berlayar kembali dari NTT dan menuju Banjarmasin setelah satu minggu berada di NTT
Setelah beberapa hari berlayar,...
Sultan bersama istri dan pasukanya berkunjung ke rumah Abu Bakar Alidrus di Kandangan, dan langsung menyampaikan lamaran dengan membawa dua peti emas sebagai mas kawinya
Ketika tiba di rumah Abu Bakar Alidrus,...
Beliau terkejut karena ada rombongan Kesultanan Kadriah Pontianak mengunjungi rumahnya dan beliau hampir pingsan, karena di kiranya anaknya membuat masalah, tetapi setelah mengetahui hajat Sultan untuk melamar putrinya Hafizah Binti Abu Bakar Alidrus yang bekerja sebagai dayang kegelisahan tersebut berubah menjadi senyuman
Setelah Sultan menyampaikan hajat nya untuk melamar Abu Bakar Alidrus langsung bertanya kepada anaknya Hafizah Binti Abu Bakar Alidrus, anaknya menyatakan bersedia menikah dan sekaligus menemani perlayaran Sultan di manapun Sultan berlayar bersama istrinya Ratu Parabu Mulia binti Husein Jamalullail istri yang ke 20,
istri Husein jamalullail ( Ibu Ratu Parabu Mulia ) berasal dari etnis daya Sambe Asal Sambe yang bernama Tina (Inche Tinah) yang hanya memiliki satu anak adalah :
1. 63.36. Panglima Mangku Terbang Syarif Abdullah bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie sebagai anak tunggal dari ibu Ratu Parabu Mulia
Generasi ke 5 Pangeran Bendahara
Pengurus Maktab NanGq 1857
Syarif Ibrahim bin Ahmad (Ahmad Kampak) menjadi pengurus Maktab NANGQ 1857 generasi ke V (1958 M - 2015 M), mengatakan maka terhadap Nasab yang sudah lurus baik jalur ayah' maupun jalur ibu sudah final dan tidak boleh di ganggu gugat
sedangkan terhadap Nasab yang jalur ayahnya sudah benar tetapi jalur ibunya masih keliru Maktab bertanggung jawab untuk meluruskannya, sebab terjadinya kekeliruan jalur ibu juga awal sebabnya terputus nya sebuah Nasab, tanggungjawab tersebut sangatlah berat ketika seseorang tidak mau memperbaikinya, sehingga menjadi manusia yang sangat keras dan sulit di kendalikan
Tetapi sebaliknya jika mereka logowo menerimanya bearti mereka mendapat petunjuk dan hidayah sehingga hati yang keras menjadi hati yang bersahaja
Sebab itu sangat penting bahkan wajib menelusuri sejarah leluhur dari dua jalur, yaitu jalur ayah' leluhur dan jalur istri Leluhur agar tidak salah menentukan keduanya
MAKTAB NANGQ 1857 Pusat dari jaman ke jaman Generasi Selalu mendapat tantangan yang cukup berat, sehingga ketika keras sebuah keturunan menolak leluhur laki - laki maupun perempuanya maka mereka dalam buku induk Maktab NanGq 1857 mendapat tinta merah (dengan keterangan jalur tidak sesuai penyebab merah nya tinta tersebut)
Pernikahan Sultan dengan Ratu Muda, istri ke 61
Hanya dalam satu Minggu Melakukan persiapan persiapan
Sultan meminta agar mengundang seluruh penduduk Kandangan dan di larang membawa bingkisan selain itu juga mengundang Sultan Banjar Sultan Sa'ad Tanji Tahmidillah ayahnya Ratu Syahranum yang sudah mulai sepuh kondisinya saat itu
Kemudian Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail memberi gelar istrinya dengan gelar Ratu Mudah Hafizah Binti Abu Bakar Alidrus (1787 M - 1209 H)
Ternyata setelah ini Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail menikah lagi 6 orang istri sehingga istrinya menjadi 67 Orang yang semua atas permintaan istrinya karena setiap istri di beritau bahwa beliau pernah bernazar untuk memiliki anak sebanyak 101 dan tidak akan berhenti menikah sebelum nazar tersebut terpenuhi
Sebab itulah istri - Istri yang di nikahi selalu bertanya apakah anak Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail sudah 101 orang, jika belum Istri - Istri yang tidak dapat lagi memberikan keturunan Selalu menyarankan untuk menikah lagi karena nazar hukumnya wajib dalam syariat Islam untuk di laksanakan
Dari pernihanya dengan Ratu Mudah Hafizah Binti Abu Bakar Alidrus beliau memiliki anak :
1.97. 36. Pangeran Mas Adikusuma Syarif Kasim Ghosim bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie (anak tunggal ke 97)
Yang di lahirkan di tengah Laut saat berlayar,
Sehingga sedikit kebingungan untuk menentukan tempat lahirnya,
Setelah satu bulan di laut dari kelahiranya dan tiba lagi ke Banjarmasin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail dengan kedua istrinya menemui Abu Bakar Alidrus dan beliau menentukan Lahirnya di Kandangan, 19 Maret 1788 M - 1210 H, agar mudah pendataan generasi keturunan tersebut dengan menceritakan Manaqib Sejarahnya bahwa lahirnya di tengah Laut lepas ketika akan berlayar ke Manokwari Papua
Saat ini keturunan ini Pangeran Mas Adikusuma Syarif Kasim Ghosim bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail baru di temukan di Berau wilayah Kalimantan Timur (Terkonfirmasi) sementara jejak keturunan ini di Kandangan Kalsel belum dapat di telusuri
Setelah Ratu Syahranum binti Sultan Sa'ad Tanji Tahmidillah meninggal dunia.pada tahun 1789 M, di perkirakan pada umur 57 tahun, maka Pangeran Kacihl Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri.tetap di rawat oleh Ratu Parabu Khodijah binti Abdullah Alkadri dan Ratu Parabu Inche Aminah binti Abdul Wahab
Keduanya benar - benar bersungguh - sungguh merawat Pangeran Kacihl Syarif Alwi Alkadri bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri Jamalullail
Ratu Syahranum meninggalkan 3 anak diantaranya adalah :
1.12.36. Rato Anum Syarifah Salmah Binti Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail makam Martapura dalam usia 57 tahun
2. 13. 36. Pangeran Kacihl Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail makam Martapura dalam usia 17 tahun wafat usia muda sehingga belum sempat menikah
3. 14.36. Pangeran Tinggi Hadikusuma Syarif Abdurrahman bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri lahir, tahun 1779 M - wafat, 1839 M dalam usia ,60 tahun meninggalkan 3 anak yaitu :
1. 37. Pangeran Perdana Syarif Abdullah bin Abdurrahman bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie (Makam Batu - Bati Martapura) keturunan sudah terkonfirmasi
2. 37. Pangeran Negara' Syarif Ahmad bin Abdurrahman bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie (makam Bati - bati Martapura)
3. 37. Ratu Bungsu Syarifah Zahra binti Abdurrahman bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie (Makam Bati - Bati Martapura)
Dari Tiga Serangkai Alwi ini, ....
hanya Pangeran Tinggi Al - Akbar Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail yang memiliki anak banyak yaitu 12 Orang dari dua orang istri
Beliau memiliki postur tubuh tinggi besar dan gagah, karena ibunya Ratu Parabu Khodijah binti Abdullah Tumenggung Banten bin Panglima Laksamana I Syarif Abu Bakar' Alkadri juga berpostur tubuh besar, sehingga dari keturunan ini melahirkan anak - anak berpostur tinggi besar sehingga mendapat gelar Pangeran Tinggi Al - Akbar Hadikusuma Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrii
Sementara Ratu Syahranum binti Sultan Sa'ad Tanji Tahmidillah justru sebaliknya berpostur tubuh kurus tetapi tinggi pada umumnya maka salah satu anak laki-laki hanya bergelar Pangeran Hadikusuma Syarif Abdurrahman bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri
Berbeda dengan keturunan dari Pangeran Tinggi Al - Akbar Hadikusuma Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie dari ibu Ratu Parabu sebab baik Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie maupun Panglima Laksamana I Syarif Abu Bakar' Alkadri berpostur tubuh Tinggi besar sehingga saat ini keturunan tersebut banyak yang mengikuti postur tubuh tersebut
Salah satu dari keturunan ini ada yang menjadi korban Pembunuhan Jepang 1944 M adalah :
38. 40. Pangeran Hadikusuma Syarif Muhammad bin Alwi bin Mansur bin Muhammad bin Pangeran Tinggi Al - Akbar Hadikusuma Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri (Kelapa Tinggi Segedong) dan
39. 40. Pangeran Hadikusuma Syarif Husein bin Alwi bin Mansur bin Muhammad bin Pangeran Tinggi Al - Akbar Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie (Kelapa Tinggi Segedong)
Pangeran Kachil, ...
Wafat tahun 1792 M
Gelar Kacihl menurut Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie adalah karena berpostur tubuh kecil tinggi semampai tetapi lembek
Gelar ini di sematkan Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie karena melihat Poster Tubuh pangeran Kacihl saat itu yang di kira tidak akan bertahan lama karena hingga di usia 5 tahun pangeran Kacihl tidak bisa berjalan dan hanya terbaring saja,
Ketika di ajar ibundanya Ratu Syahranum binti Sultan Sa'ad Tanji Tahmidillah kakinya lembek tidak bisa menyentuh lantai sehingga gemulai sejak itu Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie memberinya gelar Pangeran Kacihl Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie
Sedangkan gelar tinggi di beri ketika Pangeran Kacihl berusia 10 tahun melihat postur tubuh yang kecil tumbuh tinggi tetapi tetap lembek dan tidak juga bisa berjalan
Menurut tabib cina Shing Thai Shun yang tinggal di Banjarmasin Pangeran Kacihl mengalami Shindrom Tulang (Keropos tulang Rangka Tubuh) sejak lahir, hanya ke uletan ibundanya Ratu Syahranum binti Sultan Sa'ad Tanji Tahmidillah membuat anak tersebut bisa tumbuh besar dan merupakan kebesaran Allah SW
Setelah ibundanya wafat 1789 M, 3 tahun kemudian Pangeran Kacihl Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie wafat tahun 1792 M dan di makamkan di samping ibundanya
Makam yang di baluti lkain hijau adalah makam adiknya Pangeran Hadikusuma Syarif Abdurrahman bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie terbalik
Pemakaman Keluarga Alkadri di Banjar, .....
Setelah wafatnya Pangeran Kacihl Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail, pada tahun 1793 M ibunda Asuhnya Ratu Parabu Khodijah binti Abdullah bin Panglima Laksamana I Syarif Abu Bakar' Alkadri juga wafat dan di makamkan di samping kiri ibunda Pangeran Kacihl Syarif Alwi Alkadri berdampingan dengan ibunya sehingga ketiga makam berderetan
Kemudian pada tahun 1795 M Ratu Parabu Inche Aminah binti Abdul Wahab juga wafat dan di makam di bagian atas makam Ratu Syahranum dan Ratu Parabu
Karena tidak ada lagi tugas
Ahirnya Pangeran Tinggi Al - Akbar Syarif Alwi bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail kembali ke Solo dan beliau wafat di Solo pada tahun 1839 M dan di makamkan di pemakaman Tua Daksinolo Solo
Di mana saat itu ayahnya Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail sudah wafat selama 21 tahun
Kemudian di Martapura pada tahun yang sama 1839 M juga wafat adiknya Pangeran Kacihl Syarif Alwi Alkadri yaitu Pangeran Hadikusuma Syarif Abdurrahman bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail dan di makamkan di samping kiri pangeran Syarif Kacihl namun saat ini makam tersebut di baluti kain Hijau karena di kira makam Pangeran Kacihl Syarif Alwi Alkadri bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri oleh orang - orang yang mengira sebagai keruntuhan (keliru)
Pada tahun 1841 Pangeran Mas Muda Syarif Kasim Ghasim bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie dengan ibu Ratu Parabu Hafizah Binti Abu Bakar Alidrus di makamkan di samping kanan makam Ratu Parabu Khodijah binti Abdullah bin Panglima Laksamana I Syarif Abu Bakar Alkadri
Sedangkan ibunya Ratu Parabu Hafizah Binti Abu Bakar Alidrus wafat pada tahun 1842 di makamkan di pemakaman Tua Kandangan
Sehingga di areal makam ratu Syahranum binti Sultan Sa'ad Tanji Tahmidillah berderetan makam istri, anak dan cucu Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail
Selain itu di areal makam ini juga terdapat makam istri Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail yang tidak memiliki keturunan dan makam Syarif Muhammad bin Pangeran Hadikusuma Syarif Abdurrahman bin Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Jamalullail
Makam - makam tersebut hingga saat ini 2025 M tidak terawat
Di areal makam ini juga terdapat keturunan dari Panglima Laksamana III Syarif Abu Bakar bin Abdullah bin Panglima Laksamana I Syarif Abu Bakar Alkadri
Demikian Manaqib Singkat Pangeran Tiga Serangkai
Semoga bermanfaat untuk keluarga Besar Alkadri bilkhusus keturunan tersebut dan umumnya Ahlulbait Rasulullah Saw
MAKTAB NANGQ 1857
Dewan Pimpinan Pusat Pontianak
Kantor Pemeliharaan Dan Statistik Sejarah Ahlulbait
Pangeran Bendahara Syarif Ja'far Bin Sultan Syarif Hamid I Alkadri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar